
Jakarta (ditphat.net) – Terutama posting dalam bentuk kelaparan intermiten (kelaparan terputus -putus), telah menjadi tren gaya hidup populer dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak orang menerima diet ini, berharap untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan metabolisme, dan bahkan memperpanjang umur.
Tapi bagaimana kelaparan mempengaruhi otak manusia?
Apa kelaparan yang terputus -putus?
Mengutip banyak penelitian ilmiah, puasa intermiten adalah diet yang menyediakan siklus antara nutrisi dan puasa. Beberapa metode yang umum digunakan termasuk:
– Metode 16/8: Posting selama 16 jam dan makan di jendela selama 8 jam.
-Method 5: 2: Biasanya dikonsumsi selama 5 hari dan membatasi kalori hingga 500-600 kalori dalam 2 hari tanpa hasil.
– Tetap: Diposting 24 jam seminggu atau dua kali.
Efek positif pada kelaparan otak
1. Tingkatkan neuroplastisitas
Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk membentuk dan meningkatkan koneksi saraf. Studi telah menunjukkan bahwa kelaparan dapat meningkatkan produksi faktor neurotrofik (BDNF) yang meninggalkan otak (BDNF), yang memainkan peran penting dalam neuroplastisitas. Meningkatkan BDNF dapat membantu otak lebih baik beradaptasi dengan stres dan cedera.
2. Tingkatkan fungsi kognitif
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi kognitif, termasuk memori dan konsentrasi. Ini mungkin terkait dengan peningkatan produksi BDNF selama puasa dan peningkatan efisiensi energi otak.
3. Lindungi otak dari penyakit neurodegeneratif
Pos dapat merangsang proses autophagy, yang merupakan proses membersihkan sel yang rusak (termasuk sel otak) dalam tubuh. Proses ini dapat membantu melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.
4. Kurangi peradangan otak
Peradangan otak kronis dapat menyebabkan gangguan psikologis dan kognitif. Tulisan dapat menurunkan tingkat peradangan ini, yang dapat mengurangi risiko gangguan mental.
Efek negatif kelaparan pada otak
1. Risiko hipoglikemia
Pos dapat menyebabkan penurunan gula darah, yang dapat mengganggu fungsi otak. Ketika kadar gula darah terlalu rendah, gejala seperti pusing, kebingungan dan kelelahan dapat terjadi.
2. Gangguan tidur
Beberapa orang melaporkan pelanggaran tidur selama kelaparan yang terputus -putus. Ini mungkin karena perubahan lukisan nutrisi dan peningkatan hormon stres.
3. Stres mental
Bagi sebagian orang, puasa meningkatkan stres dan kecemasan, terutama jika tidak dilakukan dengan cara yang sehat dan terstruktur.
Tips Keselamatan untuk Kesehatan Otak
– Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan: Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai posisi yang terputus -putus.
– Memenuhi Kebutuhan Nutrisi: Pastikan bahwa asupan gizi selama periode gizi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia.
– Pelembab: Minum cukup air selama puasa untuk menghindari dehidrasi.
– Perhatikan reaksi tubuh: Jika Anda merasakan gejala negatif, seperti pusing atau kelelahan, pertimbangkan untuk menyesuaikan model kelaparan Anda.