Jakarta, ditphat.net – Foto Ustadz Adi Hidayat (UAH) bersama Presiden Prabowo Subianto berjabat tangan baru-baru ini viral di media sosial.
Foto ini menimbulkan spekulasi, bahkan Ustadz Adi Hidayat disebut-sebut resmi ditunjuk menggantikan Gus Miftah sebagai Duta Khusus Presiden.
Kabar ini ramai diperbincangkan setelah ada postingan yang menyatakan, “Ustadz Adi Hidayat Sah Menggantikan Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden Setelah Gus Miftah Mundur Dari Jabatan Ini”.
Namun klaim ini terbukti salah. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi mengenai siapa yang akan mengisi posisi yang ditinggalkan Gus Miftah tersebut.
Ustadz Adi Hidayat membantah keras kabar tersebut melalui video di channel YouTube miliknya.
Sekali lagi kami ingin sampaikan persoalan yang dimaksud adalah pengangkatan, pengangkatan, pengangkatan, apapun diksi tentang Staf Khusus itu tidak benar,” kata Ustadz Adi Hidayat, Rabu 11 Desember 2024.
Meski banyak warganet yang merekomendasikannya untuk posisi tersebut, Ustadz Adi mengaku belum puas. Lantas, siapakah Ustadz Adi Hidayat yang lagi viral saat ini? Berikut profil Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat kelahiran Pandeglang, Banten, 11 September 1984 ini terkenal sebagai ulama yang mendalami ilmu Al-Quran dan Hadits. Ia hafal isi kitab suci termasuk kedudukan baris-barisnya, beserta makna dan konteksnya.
Sejak kecil, ia menunjukkan prestasi akademik yang luar biasa. Lulusan SD hingga SMA dengan berbagai penghargaan.
Ustadz Adi menempuh pendidikan menengah di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyyah Garut, memadukan pendidikan agama dan umum. Selama di pesantren, ia banyak meraih penghargaan di tingkat lokal dan regional, khususnya di bidang ilmu Al-Quran.
Pada tahun 2003, Ustadz Adi diterima melalui jalur PMDK di Fakultas Agama Islam (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun pada tahun 2005, ia mendapat kehormatan untuk melanjutkan studinya di Kuliyya Dakwah Islamiyyah, Libya.
Di Libya, ia mempelajari berbagai disiplin ilmu, antara lain Al-Quran, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, dan Lughah.
Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 2011, Ustadz Adi Hidayat mendirikan Quantum Akhyar Institute pada tahun 2013 sebagai pusat pengembangan kajian Islam. Tiga tahun kemudian, ia meluncurkan TV Akhyar sebagai media dakwah utama.
Selain aktif berdakwah melalui berbagai pertemuan dan seminar, Ustadz Adi juga telah menulis sekitar 12 karya ilmiah dalam bahasa Arab dan Indonesia.
Prestasi akademisnya telah diakui dengan gelar doktor kehormatan di bidang dakwah Islam internasional dan manajemen pendidikan Islam dari berbagai lembaga bergengsi.
Di tengah ramainya jabatan barunya, Ustadz Adi tetap berkomitmen pada kegiatan dakwah dan pendidikan yang menjadi prioritasnya.