Profil Pavel Durov, CEO Aplikasi Telegram yang ditangkap Polisi

ditphat.net, Batavia – Pavel Durov, pendiri dan CEO aplikasi perpesanan Telegram, ditangkap di Bandara Bourget di luar Paris, Prancis, pada Minggu, 25 Agustus 2024.

Penangkapan ini berkaitan dengan dugaan pelanggaran terkait aplikasi tersebut. Menurut laporan, Durov diperkirakan akan diadili setelah ditahan oleh polisi.

Perlindungan tersebut diberikan sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan penipuan, perdagangan narkoba, kejahatan terorganisir, promosi terorisme, dan cyberbullying.

Kedutaan Besar Rusia di Prancis segera meminta akses konsuler ke Durov dan menjamin haknya. Sementara itu, kantor berita negara Rusia TASS melaporkan bahwa beberapa blogger Rusia menyerukan protes mendukung Durov di luar kedutaan Prancis di beberapa negara. Siapa Pavel Durov?

Pavel Durov adalah seorang tokoh teknologi yang sering disebut “Mark Zuckerberg” dengan sebutan “Rusia”. 

Dia adalah pendiri VKontakte (VK), jejaring sosial terbesar di Rusia, dan Telegram, aplikasi perpesanan yang terkenal dengan privasi dan keamanan.

Durov VK diluncurkan pada tahun 2006 pada usia 22 tahun, dan situs tersebut dengan cepat menjadi platform jejaring sosial paling populer di Rusia. 

VK telah menjadi pemain penting di media sosial global dengan platformnya yang mudah digunakan dan mirip Facebook, menarik lebih dari 100 juta pengguna aktif pada tahun 2014.

Namun hubungan Durov dengan pemerintah Rusia dimulai pada tahun 2011 setelah adanya tindakan keras terhadap pemerintah. Durov menolak menentang kelompok oposisi VK yang memimpin konflik dengan pihak berwenang. 

Tekanan meningkat dan pada tahun 2014 pengambilalihan VK oleh pemerintah memaksa Durov menjual sisa sahamnya dan meninggalkan Rusia.

Setelah meninggalkan VK, kami menghubungi Durov untuk pengembangan Telegram. Diluncurkan pada tahun 2013, Telegram dengan cepat mendapatkan popularitas, terutama di kalangan mereka yang peduli dengan pengawasan pemerintah. 

Fitur-fitur luar biasa Telegram, seperti enkripsi ujung-ke-ujung dan penghapusan pesan sendiri, menjadikannya platform pilihan bagi para aktivis, jurnalis, dan pendukung privasi di seluruh dunia. 

Telegram saat ini memiliki sekitar 950 juta pengguna aktif bulanan dan merupakan salah satu aplikasi perpesanan terkemuka.

Durov saat ini tinggal di Dubai, tempat Telegram berkantor pusat. Ia juga memegang kewarganegaraan Perancis dan Amerika Serikat (UEA). 

Sebelumnya ia mencoba menetap di berbagai kota besar, seperti Berlin, London, Singapura, dan San Francisco, namun pada akhirnya ia memilih Dubai karena lingkungan bisnis dan netralitasnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *