Depok, ditphat.net – Prof. Ir. Heary Jerman, ST, MD Eng., IPU terpilih menjadi Rektor Universitas Indonesia periode 2024-2029. Guru besar termuda di Fakultas Teknik (FT) ini memperoleh suara dominan pada pemilihan Rektor yang digelar pada 23 September 2024 di Convention Hall UI.
Gehry memperoleh 78,26 persen atau 18 suara dari total 23 pemilih. Pada saat yang sama, Prof. Dr Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, MMB mendapat satu suara, calon Teguh Dartanto mendapat empat suara.
Gerry merupakan Dekan FTUI periode 2022-2024. Ini disebut Pl. 2020-2021 Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Riset Teknologi. Sejak 2017 hingga 2020, Geri menjabat sebagai Direktur Program Antarmuka SMART CITY. Pada tahun 2016 hingga 2019 menjabat sebagai Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pada tahun 2014 hingga 2016, Geri menjabat sebagai Manajer Kerjasama, Kemahasiswaan, Usaha Patungan dan Alumni FTUI. Pada tahun 2008 hingga 2014 menjabat sebagai Ketua Program Studi Teknik Bioproses FTUI. Kemudian, pada tahun 2007 hingga 2014, Gehry juga bekerja sebagai pembimbing penelitian di kelompok teknik industri bioproses. Pada tahun 2007 hingga 2008, Gerry menjabat sebagai Direktur Divisi Pekerjaan Umum dan Pelayanan Teknik Gas dan Petrokimia (LPPM TGP) FTUI.
Sebagai akademisi, pria kelahiran 18 Januari 1976 di Sukabumi, Jawa Barat ini juga aktif dalam penelitian dan terindeks Scopus. Beliau telah berpartisipasi dalam lebih dari 120 proyek penelitian, layanan publik dan layanan konsultasi. Berdasarkan Scope, Gehry memiliki skor H-Index 189 untuk artikelnya yang telah dikutip sebanyak 1130 kali.
Sedangkan berdasarkan Google Scholar, Prof. Gehry telah menulis dan menerbitkan 290 artikel ilmiah, telah dikutip sebanyak 227 kali dengan skor H-Index 24. Gehry juga telah menerbitkan 3 buku dan memiliki 1 paten yang terdaftar.
Geri juga aktif dalam organisasi. Beliau memiliki jaringan yang luas di kementerian, BUMN, dan kalangan akademisi di tingkat nasional dan internasional. Dari tahun 2016 hingga 2021, beliau menjadi anggota Tinjauan Riset Nasional. Kemudian pada tahun 2021 hingga 2025 menjadi Kepala Departemen Pendidikan Perhimpunan Alumni Jepang (PERSADA). Mahasiswa UI angkatan 2021-sekarang, lalu juga Kerjasama Pendidikan Internasional: UC Berkeley, University of Birmingham, Monash University, dll.
Beliau juga aktif dalam jaringan penelitian internasional: Jepang, Amerika, Perancis, Inggris, Denmark, Swiss, Malaysia dan lain-lain. Selain itu, beliau aktif di Asian Federation of Biotechnology (AFOB). Pada tahun 2021, beliau menjabat sebagai Ketua dan Wakil Presiden AFOB, dan pada tahun 2012 hingga 2021, beliau menjabat sebagai Dewan Penasihat AFOB.
Gehry juga telah menerima beberapa penghargaan pribadi dan kepemimpinan. Prestasi yang diraihnya selama menjabat sebagai Dekan FTUI antara lain menjadikan FTUI sebagai kampus terbaik di Indonesia dalam Times Higher Education World University Ranking (WUR) 2023-2024. Empat program studi (prodi) FTUI masuk yang terbaik di Indonesia versi QS World University Rankings 2024.
Pada tahun 2016 hingga 2019, Gerry menjabat sebagai Direktur DRPM UI. Ini termasuk Penghargaan Internasional IDB untuk Sains dan Teknologi tahun 2017. NNNP P Award 2018 untuk Program UI Peduli.
Pada tahun 2008 hingga 2014, beliau menjabat sebagai Direktur Kurikulum di Teknik Bioproses UI, yang dibuat dan ditulis dari awal sebagai kurikulum pertama UI yang segera meraih akreditasi.
Sementara itu, penghargaan individu Heri dinobatkan sebagai 500 peneliti terbaik di Indonesia yang dibuka pada tahun 2020 berdasarkan Science Technology Index (SINTA) pada usia 37 tahun. Juara II UI pada tahun 2013 dan Juara III pada tahun 2010. Peneliti Produktif di UI tahun 2012. Peneliti UI Terbaik Bidang Sains & Teknologi 2010 Peneliti Muda UI Tahun 2009. Peneliti Terbaik UI Tahun 2008 dan 2009 FTUI.
Gary juga dinobatkan sebagai UI Student of the Year pada tahun 1997/1998. Pada tahun 1995, 1996 dan 1997, 10% mahasiswa terbaik di Departemen Gas dan Petrokimia. Pada tahun 1994, Sukan 1 menjadi produser teratas di SUKABUM.
Geri mendapat tanda jasa berupa Satalenkana selama 10 dan 20 tahun di Aparatur Sipil Negara. Satyalenkana Dharma Makara Guru FTUI masa bakti 15 dan 25 tahun. Masa jabatan Satyalenkana Dharma Makara Mahaguru sebagai guru besar adalah 10 tahun.