JAKARTA, ditphat.net – Jenderal TNI (Purn) Mulyono menarik perhatian setelah mengenakan pangkat bintang empat di kerah bajunya saat militer muncul kembali di samping Komando Pasukan Khusus (Copassus).
Jenderal TNI Mulyono menurunkan peringkat 4 bintang sebelum Kopassus Jenderal TNI (Purn) Mulyono
Muliono merupakan jenderal TNI bintang 4 asal Desa Sepokosawit, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Ia dilahirkan pada tanggal 12 Januari 1961 di Suyatno Yatno Wioto-Pardinah.
Sebelum bergabung dengan TNI, Muliono merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat Mulyono sedang belajar, ia melihat orang-orang berseragam militer dengan bangga berjalan di dekat kampus.
Melihat hal itu, keinginan Mulyono untuk bergabung dengan tentara semakin meningkat. Mulyono muda melamar belajar di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dan diterima.
Singkat cerita, Mulyono merupakan lulusan AKABRI pada tahun 1983. Dengan pangkat Letnan Dua, Muliono mengawali karirnya sebagai Komandan Peleton (Danton) Yonief 712 Kodam VII/Wirabuana.
Setelah menyelesaikan tugasnya di satuan tempur, ia melanjutkan studi militer di Pusat Latihan Perwira Lanjutan ke-2 Komando Pendidikan dan Pelatihan Militer Indonesia (Pusenif) di Bandung.
Tak hanya itu, setelah lulus, ia diangkat menjadi Kepala Jurusan Operasional Pengajaran (Kasiopsjar) pada tahun 1995 di Pusat Informasi Pendidikan Anak (Pusdat) Kota Kembang.
Baru dua tahun kemudian, Muliono diangkat menjadi Panglima Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya di bawah Kodam 1 Bukit Barisan. Ia juga merupakan guru kelas V di Sekolah Staf Komando dan Pengendalian Angkatan Darat (Sescod). tahun.
Di bidang militer, karir Mulliono terbilang cemerlang. Setelah tahun 2000, ia memegang banyak posisi penting.
Jabatan yang dijabatnya antara lain Komandan Kodim 0901/Samarinda pada tahun 2000, Asisten Operasi Cascostrad pada tahun 2006, Danmentar Akmil Magelang dan Danrem 032/Wairabraja pada tahun 2009.
Pada 10 Mei 2011, Muliono dipromosikan menjadi Brigadir Jenderal (Jenderal bintang 1) dan ditugaskan sebagai Direktur Pendidikan dan Latihan Militer TNI Angkatan Darat. Namun pada tahun yang sama, jabatannya dialihkan menjadi Direktur Doktrin Kodiklat TNI AD.
Setelah 20 tahun mengabdi, Muliono dipromosikan menjadi Mayor Jenderal (Jenderal bintang 2) di TNI Angkatan Darat. Pada tahun 2013, ia pindah ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asisten Operasi KSAD.
Pada tahun 2014, karir Mulliono semakin cemerlang. Ia berhasil menduduki posisi strategis dalam waktu beberapa bulan. Dari Pangdam Jaya hingga Pangkostrad menggantikan lokasi Gatot Nurmantyo. Ia dipromosikan menjadi Letnan Jenderal (Jenderal bintang 3).
Setahun kemudian, posisi Mulliono naik ke puncak. Ia dipromosikan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan jenderal bintang empat saat itu menggantikan Jenderal Gatot Nurmantio yang diangkat menjadi Panglima TNA. Jenderal Mulyono dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Juni 2015.