
Jakarta, ditphat.net -Wirda Mansur saat ini menjadi sorotan di media sosial. Ini karena pengguna Internet telah mengungkapkan masalah yang terkait dengan komunitas milenial untuk memerangi bokeh (MAB) yang dipertahankan Winder.
Beberapa anggota komunitas ini mengaku curang setelah membayar Rs 100.000 untuk berpartisipasi, tetapi tidak memperoleh kewirausahaan seperti yang dijanjikan. Total ada sekitar 90.000 anggota. Ini berarti bahwa masyarakat telah mengumpulkan banyak uang.
Namun, untuk tahun kedua berturut -turut, pengguna internet telah mengakui untuk tidak mengklarifikasi keuntungan yang awalnya dijanjikan. Di tengah -tengah permintaan yang antusias dari uang dari anggota, Worda sudah berbagi unduhan tentang membangun salah satu bizantrin di Eneramio, yang berada di sebelah barat Java. Pekerjaan Profil dan Woilamansoor
Pada tanggal 29 November 2001, seorang wanita dengan nama aslinya, Windasalasauryamansoor, di Tangerang. Dia adalah anak pertama dari lipstik terkenal Youssef Mansour, yang berjuang dengan pekerjaannya.
Mengenai pendidikan, Winda lulus dari sekolah resmi hingga kelas 5 dan ditangguhkan selama beberapa tahun. Dia kemudian mengklaim bahwa dia melanjutkan pendidikannya di Yordania, memperdalam bahasa Arabnya, mengikuti paket sekunder awal dan sains, dan belajar di Universitas Buckingham.
Sejak pubertas, Ward telah aktif di berbagai bidang. Pada tahun 2016 ia mulai menulis buku, menerbitkan sebuah karya yang berjudul “Access to Your Dreams,” diikuti oleh banyak buku lain seperti Calm, Strong, Be Gethul (2017), menjadi yang baru (2018), dan saya dan saya (2019), Unlimited You (2020), dan saya ingat (2021).
Di dunia hiburan, Worda juga telah berpartisipasi dalam banyak produksi film. Pada tahun 2016 ia membintangi Kahaya Sintape Santren dalam peran Avila dan bermain untuk Santri pada 2019. Selain itu, ia juga merilis banyak lagu, termasuk Cahaya Cinta, soundtrack asli untuk film pertamanya.
Selain menulis dan berakting, Winda melanjutkan ke dunia bisnis. Pada usia 18, ia mendirikan sebuah perusahaan bernama Ptundamae Group, yang terlibat dalam mode dan kosmetik. Dia juga memiliki merek dagang tentang parfum dan mengelola Daarul Mansur School.
Sebagai yang berpengaruh, Winda sepenuhnya aktif di media sosial. Hingga 2024, YouTube menyertakan 1,4 juta pelanggan. Dalam otobiografinya, Worda memperkenalkan dirinya sebagai penulis, pembicara dan pelancong.
Terlepas dari keberhasilannya di berbagai bidang, pada titik ini, namanya masih diperdebatkan secara luas, karena kasus komunitas MAB yang ia dirikan. Banyak anggota masyarakat yang merasa bebas dan mencari transparansi dan pemulihan uang, pemerintahan berusia 23 tahun belum mengajukan pernyataan resmi tentang masalah ini.