Produk Impor Mendominasi Industri Game Indonesia

Jakarta, ditphat.net – Industri game nasional saat ini masih didominasi oleh produk luar negeri, produk dalam negeri hanya menguasai 0,5% pasar dalam negeri dan impor menguasai 99,5% sisanya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, PT Nuon Digital Indonesia berkomitmen memperkuat kancah olahraga lokal dengan menyelenggarakan acara Main Bareng (MaBar).

Acara ini digelar di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta Pusat usai menghadiri Rapat Koordinasi Implementasi Perpres 19/2024.

Bar-bar tersebut merupakan bagian dari kampanye Ayo PRICE Pride in Indoor Sports yang bertujuan untuk meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap produk olahraga dalam ruangan.

“Kami yakin ajang ini merupakan langkah untuk membangkitkan kebanggaan anak bangsa terhadap kiprahnya dan memperkokoh pondasi industri olahraga nasional,” kata CEO Nuon Aris Sudewo seperti dikutip dalam keterangan resmi, Kamis, 10 Oktober 2024. .

Dalam acara ini, pejabat pemerintah dan menteri juga mendapat kesempatan untuk mencoba permainan yang dikembangkan secara lokal seperti Paw Rumble dan Dreadhaunt.

Hal ini diharapkan dapat merangsang diskusi penting mengenai peran pemerintah dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.

“Tidak hanya industri gaming sebagai salah satu kegiatan hiburan, tapi juga mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang dapat menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Langkah selanjutnya, Nuon bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan BRIN mendirikan Game Asset Nusantara (GANA), sebuah platform yang menyediakan berbagai aset digital kepada para pengembang game. GANA diharapkan dapat membuka peluang bagi talenta lokal untuk berkembang dan bersaing di pasar global.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *