Flores, ditphat.net-Nni Soldiers z (Sit) Marina Laurantuka’s observation element, who are under the ranks of Lantamal VII Kupang to help evacuate the victims of natural disasters on Mount Lewobi, in Eastern Flores Regency, East Nusa Tengra, which broke out on Monday Pagi, 4 November 2024.
Gunung Lewotobi, pada hari Senin sekitar 00.00, pecah dengan melepas lava panas yang disertai dengan pasir dan batu panas, yang menyebabkan sekitar 9 meninggal dan sekitar 10 orang menderita luka serius yang kini telah menakuti Puskma dan Laurantuka Larutaka.
Tentara menyelinap tni al Laratuka tidak bergerak sendirian. Mereka dengan cepat pindah dengan tim dari Basarnaas Laumere, persiapan dalam kasus Taruna (Tagan) Lamere, Polisi Flores Timur dan beberapa agen administrasi setempat segera pindah ke panggung untuk mengevakuasi kedua korban dan mereka yang terluka untuk terburu -buru untuk segera bergegas, untuk segera terburu -buru untuk segera terburu -buru ke kesehatan fasilitas terdekat (unit medis).
Selain itu, evakuasi masyarakat yang terkena dampak bencana alam juga akan didukung di daerah lain para pengungsi di desa Kongo, desa Bokang dan desa Lewolaga, yang disediakan oleh tenda pengungsi dan masakan publik.
Pada hari Selasa, 5 November 2024, ditphat.net Militar melaporkan dalam pernyataan resminya oleh Kupang Lakesma Lakesma dan menempatkan, ia mengatakan bahwa tindakan itu reseptif dan keterlibatan tentara Larrantuka dalam proses evakuasi.
Secara terpisah Admiral KSAL, TNI Muhammad Ali, menekankan seluruh kelompok kerja untuk membuat Angkatan Laut Indonesia merespons dengan mengoptimalkan kemampuan untuk mendukung bencana di area kerjanya, juga orang -orang.
Sampai laporan ini, proses evakuasi para korban bencana gunung berapi dan keadaan gunung masih meningkat dari level III ke level IV oleh pusat gunung berapi dan mengurangi bencana geologi (PVMBG).