
Presiden Jakarta ditphat.net Prabowo Suboant ingat bahwa dia ingat saat dia ditunjuk sebagai Suharto, presiden kedua Republik Indonesia.
Prabowo mengatakan pada saat itu dia dan teman -temannya merasa sangat bahagia karena mereka telah ditunjuk di kediamannya oleh presiden.
“Malam ini saya akan memanggil ini oleh Presiden, Panglima Tertinggi, dan sekali lagi melaksanakan tugas-tugas dengan semangat. Dia bertanya pada Danki Dunk. YouTube@Cakrawala- Prabowo, terlihat di R9Q, menyatakan:
19.00 WIB Setelah tiba di kediaman Suharto di Prabowo, saya segera bertemu lava -nya.
“Pintu masuk ke Sandalwood adalah ketujuh di malam hari, dan kami berada di puncak pertemuan kami dengan Tuan Hart, yang berpakaian di salon,” kata Prabow.
Selama pertemuan, Suharto kemudian memberikan saran berharga kepada Prabowo bertugas. Dewan diberikan dengan cara khas para pemimpin Jawa.
“Busur, aku akan segera pergi ke tugasku. Seorang wanita siap. Sekarang, selamat, aku akan meninggalkan tiga hal. Yang pertama adalah Ojo Lala (jangan lupa), yang kedua adalah Ojo Dumeh (jangan Jadilah ROG Arogan), Ojo Ngoyo ketiga (jangan paksa diri Anda).
Setelah memberikan nasihat, Hart menutup pertemuan dengan tindakan simbolis yang bermakna. Dia bertobat dengan dahinya sebagai bentuk berkah.
“Tuk, saya … dahi saya jatuh. Jika Anda ingin memberkati anak Anda (kepalanya), kebiasaan Jawa ada di buku. Selamat atas layanan ini,” kata Prabowo.
Dalam buku “Jenderal Panglima dari Soldier General” oleh Atmadji Sumarkarjo, diketahui bahwa pada titik ini Prabowo Subianto akan ditempatkan di Timor Timur karena konflik.
Ketika Timor Timur adalah bagian dari Indonesia, sebuah kelompok bersenjata, Frechilin mencoba menciptakan wilayah independen atau terpisah dari Republik Indonesia.
Pemimpin kelompok memanggil para anggota dan menyerang tentara TNI. Tentara TNI kemudian dikenal sebagai Tentara Republik Indonesia (Abri).
Singkatnya, Prabowo, komandan Batalyon 328 pada saat itu, didistribusikan ke Timor Timur. Sebelum bertugas, dia dipanggil Presiden Sohard untuk menerima pesan itu.