DITPHAT NEWS Polisi Tangkap dan Tahan Pelatih Renang yang Tendang Alat Vital Pelatih Perempuan

Asahan, ditphat.net – Unit Reskrim Polres Asahan menangkap JSM, seorang pelatih pria karena menginjak bagian kemaluan pelatih wanita hingga terjatuh dan terjatuh ke dalam tangki. Peristiwa itu menjadi viral di media sosial.

“Tersangka sudah ditetapkan,” kata anggota polisi, Kabid Humas Polda Sumut. Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi ditphat.net, Selasa sore, 6 Agustus 2014.

Hadi mengatakan, polisi menerima laporan korban Aslyani Siregar, polisi menyelidiki, menangkap dan menahan JSM di Mapolres Asahan.

Hadi berkata, “Iya benar, dia ditahan oleh Polres Asahan.”

Berdasarkan informasi dan data yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Horto Subti Natandi, Jalan Diponegoro, Kecamatan Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, pada Jumat sore, 2 Agustus 2024, sekitar pukul 17.00 WIB.

Dalam video viral, J.S. Terlihat pelatih renang pria bernama Asriani Siregar sedang adu mulut dengan korban. 

Saat pria tersebut terus menendang korban hingga beberapa kali hingga adu mulut, Asriani berusaha mengembalikan gilirannya. Namun tendangan pria tersebut mengenai bagian vital pelatih renang tersebut dan ia langsung terjatuh ke dalam kolam.

Orang-orang yang berada di area kolam pun langsung menolong korban yang terlihat tak sadarkan diri dalam video tersebut.

Agus Salim, Sekretaris Badan Akuatik Indonesia Kabupaten Asahan mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Dikatakannya, kedua guru ini tidak berada di bawah naungan Akuatik Kabupaten Asahan Indonesia.

“Perlu kami tekankan bahwa mereka tidak dalam perlindungan kami. Tidak ada hubungan. Orang-orang ini (antara terdakwa dan korban), mereka hanya pelari klub, mereka latihan renang, mereka mengambil pelajaran. .

Ags mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat dari pihak, pembahasan kick-off dimulai dari murid-muridnya. Korban pelajar tersebut sedang berlatih loncatan ketika pelatih laki-laki menjatuhkannya.

“Iya, perempuan ini tanya kenapa diturunkan, tapi laki-laki itu melihatnya. Dia langsung marah, dan langsung jadi keributan. Kami langsung ketemu keduanya,” kata Ova.

Ags menunjukkan, terdakwa dan korban tidak saling mengenal. Termasuk, Pengelola Perairan Indonesia Kabupaten Asahan tidak mengakuinya.

“Korban sempat dirawat di rumah sakit dan ada masalah. Tapi kami menyukai kejadian tersebut,” kata Ova.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *