
Bangsa-Bangsa-Bangsa ditphat.net (AS) bekerja keras pada negosiasi mediasi untuk mengakhiri Perang Rusia dan Ukraina. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan, menuntut agar proses negosiasi diadakan di Arab Saudi.
Tingkat keparahan militer Rusia ke Ukraina berlangsung sekitar tiga tahun, terutama pada 24 Februari 2022. Dalam kepemimpinan Joe Baiden, Merika menjadi negara tertinggi yang mendukung senjata untuk Angkatan Darat Ukraina.
Namun, setelah tempat presiden diambil oleh Trump, situasinya berubah.
Seorang politisi Partai Republik percaya bahwa biaya bantuan di Kiev sangat tinggi dan menggunakan uang pajak yang dibayarkan oleh warga negara Amerika.
Dengan demikian, Trump ingin mempercepat pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.
Menurut laporan bahwa Angkatan Darat melaporkan dari seorang Arab baru, Trump dihubungi melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam sebuah percakapan, Trump secara langsung meminta Putin untuk mengakhiri perang. Persahabatan di antara mereka mengaku berada dalam keadaan yang sangat likuid.
Trump berharap bahwa Putin akan siap untuk bertemu dengan Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky untuk membahas perdamaian. Trump bahkan menyatakan keinginan untuk berdiskusi di Arab Saudi.
“Kami berharap dia (Putin) akan datang ke sini dan saya akan pergi ke sana. Kami dapat bertemu di Arab Saudi untuk pertama kalinya,” kata Trump di Washington, Rabu, 12 Februari 2025.
Proses negosiasi Trump diyakini terjadi dalam waktu dekat. Dia juga mengatakan bahwa kepala ketua Arab Saudi, Mohammed bin Salman, akan terlibat dalam negosiasi.