ditphat.net – Indonesia Basketball League (IBL) 2025 akan dimulai pada 11 Januari. Persaingan akan semakin ketat dengan adanya perubahan pada 14 klub peserta selama off-season.
Bahkan, semakin banyak klub yang mulai menggunakan kuota pemain naturalisasi/warisan. Ada total 39 pergerakan pemain selama offseason. Bahkan, banyak nama beken yang pindah klub.
Pemain bintang yang secara mengejutkan berpindah klub di IBL 2025 antara lain Arki Dikania Wisnu yang pindah dari Satria Muda ke Dewa United. Lalu ada Abraham Wenas dari Bali United di Ksatria Bengawan Solo. Hans Abraham meninggalkan Prawira Bandung menuju Rangkong Kalimantan.
Direktur IBL Junas Miradiarsyah turut senang melihat upaya klub-klub IBL mempersiapkan timnya menghadapi musim baru 2025. Menurutnya, hal itu berdampak pada peningkatan level persaingan.
“Pergantian pemain pun mencapai rekor baru yaitu 39. Bukan hanya jumlahnya, tapi kaliber pemainnya juga. Kita tahu Abraham Wenas pindah ke KBS. Arki yang dua belas tahun di SM hengkang ke Dewa,” kata Junas.
“Sehingga dampaknya diharapkan dapat meningkatkan tingkat persaingan. Jaraknya semakin dekat. “Musim depan akan sangat seru dengan rotasi pemain ini,” kata Junas saat IBL Media Day, Kamis, 12 Desember 2024.
Junas pun senang, klub-klub IBL semakin baik dalam mempersiapkan laga kandang. Seperti diketahui, IBL 2025 akan kembali menggunakan format home-and-away untuk kedua kalinya setelah regular season. “Tim mulai berbenah untuk pertandingan kandang. Ada yang venue baru, ada pula yang renovasi,” kata Junas.
Untuk pemain legacy atau naturalisasi, Junas menyebut ada peningkatan signifikan dibandingkan musim lalu. Kini ada 11 pemain naturalisasi/warisan yang akan bermain di IBL. Klub bebas mencari sendiri pemain warisannya.
“Jadi aturannya sudah ada sejak tahun lalu. Naturalisasi warisan sudah ada 4 tahun lalu. Tahun ini 11. Tumbuh pesat. Semua tergantung strategi klub. Ada yang mau pakai, ada yang mau pakai.” yang ingin memanfaatkannya untuk memaksimalkan pemain lokal Kehadiran mereka berdampak pada tingkat persaingan karena pemain lokal “Semakin banyak Anda mengemudi, semakin baik”.
Beberapa pemain baru yang menambah warna IBL 2025 antara lain Anthony Metten yang membela Bengawan Solo Knights dan kembalinya Ebrahim Enguio Lopez alias Biboy.
IBL 2025 juga menjadi lebih stabil karena tidak ada lagi perubahan aturan. Mereka terus bermain di kandang sendiri dari musim reguler, yang sukses pertama kali mereka lakukan musim lalu.
“Sejak rapat regulasi, tidak banyak perubahan dari sebelumnya. Artinya IBL sudah mencapai titik stabilitas yang kami inginkan dari rapat regulasi. Kami akan terus melakukan home and away. Tahun lalu, tahun pertama berjalan sangat baik, dengan penjualan, sambutan masyarakat di kota tuan rumah juga sudah bagus. Kita pertahankan dan terus tingkatkan,” imbuhnya.
Sementara itu, juara IBL musim lalu Pelita Jaya dipastikan tidak akan diperkuat Andakara Prastawa Dhyaksa di musim reguler karena harus menjalani pemulihan pasca operasi meniskus kiri.
Namun Pelatih Kepala Pelita Jaya Johannis Winar mengatakan Brandon Van Dornd Jawato siap menjadi pemimpin baru.
Prastawa menjalani operasi dan pemulihannya memakan waktu lama. Menurut perhitungan, dia bisa absen musim ini, kata pelatih Pelita Jaya Johannis Winar di Jakarta, Kamis.
“Yang jelas Prastawa adalah pemimpin kami di tim ini. “Tidak ada Pras, jadi harus bisa diambil alih oleh pemain lain, apalagi di posisi yang ditinggalkan Pras.”
Selain itu, pelatih yang akrab disapa Coach Ahang itu menegaskan, Jawato sudah menunjukkan kemampuannya sebagai pemimpin di IBL All Indonesian 2024, khususnya di partai final.
“Hal itu menghilangkan tekanan para pemain muda di game ketiga,” jelas Ahang.
Statistik Jawato di final mengukuhkan statusnya sebagai pemain yang layak menjadi pemimpin. Dalam tiga final, ia mencetak rata-rata 14,6 poin, 7 rebound, 3,3 assist, dan 2 steal per game, dengan efisiensi 60. Pada game ketiga yang menentukan, ia tampil impresif dengan 23 poin, 13 rebound, empat steal, dan dua assist. .