ditphat.net – Audisi Umum PB Djarum yang diselenggarakan setiap tahunnya merupakan kesempatan berharga bagi para atlet muda dari berbagai penjuru tanah air untuk bersaing memperebutkan Beasiswa Bulutangkis Djarum dan mengikuti Atlet PB Djarum.
Tidak hanya sejumlah peserta yang baru menunjukkan kemampuannya, namun sebagian kecil juga merupakan mereka yang telah menyelesaikan Audit pada tahun lalu.
Misalnya, salah satu peserta U-11 Audisi Umum PB Djarum 2024 berasal dari Sorong, Papua Barat Daya, La Ode Muhammad Ahsan Kamil.
Ahsan, sapaan akrabnya, total sudah tiga kali mengikuti Audisi Umum sejak tahun 2022.
Pada kesempatan pertama di tahun 2021 ini, usahanya untuk mewujudkan mimpinya menjadi atlet PB Djarum terhenti pada tahap penyaringan kedua. Tahun lalu dia mencapai tahap pertama.
Tidak memenangkan Super Tiket dua kali tidak mengecewakan Ahsan. Tahun ini, ia kembali melontarkan kakinya dari Surong ke Kudos untuk mengikuti tim U-11. Tokoh Kevin Sanjaya memegang peranan penting karena ia merupakan inspirasi dan tokoh utama Ahsan.
“Saya ingin seperti Kevin Sanjaya karena saya mengawali karir saya sebagai atlet binaan PB Djarum hingga akhirnya bisa menjadi juara dunia.” Kevin membuatku sangat ingin naik panggung dan diterima sebagai atlet. Dilatih PB Djarum,” kata Ahsan saat pertandingan pascalaga di GOR Djarum Jati, Suci.
Upaya Ahsan untuk tampil maksimal pada Audisi Umum PB Djarum 2024 dilakukan dengan menjalani latihan intensif bersama jagoan PB Kudus selama 3 bulan. Mulai dari latihan fitnes hingga latihan teknik di bawah bimbingan Erick Eriawan.
Meski jauh dari orang tuanya, ia tetap menjaga semangat berjuang untuk meraih cita-citanya menjadi atlet profesional.
“Saya berlatih bersama Kudus selama tiga bulan agar Audisi Umum tahun ini lebih maju dibandingkan dua tahun lalu. Walaupun saya tidak ke sini bersama orang tua saya, mereka selalu mengingatkan saya untuk berlatih dengan benar. Dan instruksi pelatih Sayangnya, saya kalah di Tempat ke-64. “Besar sekali, tapi mudah-mudahan kita bisa mendapat tiket super dari tim pencari bakat.”
Seperti halnya Ahsan, peserta yang kembali berusaha mengejar mimpinya menjadi atlet PB Djarum adalah Leona Afifa yang bertanding di KU 12.
Sebelumnya beliau mengikuti audit umum pada tahun 2022 dan berhasil memasuki tahap tersendiri. Kegagalan tersebut tidak membuat Leona menyerah dan ingin mencoba kembali mengikuti Audisi Umum tahun 2023.
Namun niat tersebut terpaksa urung karena cedera lutut yang dialaminya. Alhasil, baru tahun ini pemain berusia 12 tahun itu kembali mencoba peruntungannya setelah melalui persiapan dan latihan yang panjang.
“Lutut saya cedera beberapa bulan sebelum Audisi Umum 2023. Tentu saja saya kecewa karena tahun ini adalah kesempatan terakhir saya mengikuti Audisi Umum karena saya sekarang berusia 12 tahun. Saya sangat berharap bisa. kesempatan dan wujudkan impian saya menjadi pelatih “PB Djarum” “Cedera tahun lalu memberi saya kesempatan untuk siap dalam waktu lama,” kata Leona.
Pahlawan bulu tangkis Indonesia Susy Susanti kembali turun gunung sebagai bagian dari tim pencari bakat Audisi Umum PB Djarum 2024 untuk memantau bakat dan potensi para peserta.
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 kategori tunggal putri ini menilai antusiasme peserta tahun ini menjadi angin segar bagi kejayaan bulutangkis Indonesia untuk melanjutkan prestasi besar yang telah diraihnya. petahana sebelumnya
“Yang membuat saya dan tim senang adalah animo yang besar ditambah dengan teknis pertukaran peserta dari berbagai sektor, dan tidak hanya dari Pulau Jawa saja, tapi juga dari luar Pulau Jawa yang tertarik. Bagus sekali.” tren menjaga revitalisasi bulutangkis,” kata Susy.
Selain itu, juara All England tahun 1990, 1991, 1993, dan 1994 ini juga lebih dari satu kali memuji perjuangan para peserta yang mengikuti Audisi Umum PB Djarum. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan kriteria atlet yang dibidiknya, yakni tidak sekadar menjadi atlet, melainkan menjadi petarung. Sehari sebelum Audisi Umum terakhir, Susy juga sudah menyuruh beberapa kandidat memenangkan Super Ticket.
“Kriteria yang paling penting adalah kemampuan teknik, kekuatan kaki, bentuk, daya juang, dan semangat juang. Saya sangat senang karena tahun ini banyak peserta yang memiliki semangat juang yang sangat baik, itu yang menjadi nilai plus. Orang-orang yang mengikuti Audisi Umum lebih banyak lagi. dari sekali punya item. Semangat dan ketekunan menjadi modal karena dulu pernah merasakan betapa sulitnya meraih impian. ‘Karena mereka menganggap kegagalan bukan mematahkan semangat mereka, tapi mengambil hikmahnya. Peraih medali emas ganda campuran Olimpiade Pertandingan Tahun 2016 di Rio de Janeiro, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, juga kembali terlibat sebagai tim pencari bakat Audisi Umum PB Djarum.
Mereka sepakat bahwa hal ini merupakan upaya menjaga mata rantai ekosistem bulutangkis tanah air. Pasalnya banyak atlet sukses yang tidak lahir seketika, melainkan harus melalui banyak perjuangan dan perjalanan panjang, dimulai dari latihan sejak dini.
“Ini merupakan bentuk kontribusi kami terhadap bulutangkis Indonesia. Dengan pengalaman dan naluri yang kami miliki, semoga dapat bermanfaat. Yang penting bulutangkis dikreasikan secara terus menerus dan tidak diganggu. Tren positif ini harus terus berlanjut, terutama untuk medali Olimpiade. Maka dimulailah perekrutan personel tersebut hingga Sina mengikuti pelatihan timnas untuk berpeluang menjadi juara dunia. “Kami sebagai pengamat punya tugas untuk melihat juara selanjutnya,” kata Liliyana.
“Ya, yang dulu kita sebagai atlet berkontribusi untuk Indonesia dengan memberikan medali, kini kita ikut terlibat dalam proses melahirkan atlet-atlet yang menjadi juara dunia. Hal terpenting yang perlu anda miliki adalah teknik, namun yang tak kalah penting adalah motivasi dan daya juang. Perjuangan harus datang dari dalam diri Anda. “Kami senang pada tahun 2024 kami akan menemukan semangat juang yang kami butuhkan,” kata Tontowi.