
ditphat.net Kabupaten Muna – Seorang pria di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, tewas mengenaskan setelah dibunuh temannya karena perselisihan kecil. Peristiwa itu terjadi saat korban bernama Marcus (46) ditusuk berkali-kali berinisial DR.
Kapolsek Tunkono Polres Muna, Iptu Abdul Hasan mengatakan, kejadian tragis itu bermula dari perdebatan sederhana soal ayam atau telur yang diutamakan. Pertengkaran kecil ini berujung pada kekerasan yang langsung membunuh Marcus.
Pembunuhan itu terjadi pada Rabu, 24 Juli 2024, di depan sebuah gereja di Jalan Puros Laha-Lakapera, Desa Labasa, Kecamatan Muna, Kecamatan Tongkono. Usai kejadian, polisi langsung menangkap pelaku yang mengaku sebagai penjahat tersebut.
Perdebatan klasik
“Telur pertama atau ayam pertama?” Pertanyaannya adalah Ini telah lama menjadi topik perdebatan di kalangan ilmuwan, filsuf, dan teolog. Mari kita lihat dari beberapa sudut pandang: sains, evolusi, dan genetika untuk mendapatkan jawaban yang lebih komprehensif.
Perspektif dan Evolusi Ilmiah
Dari sudut pandang ilmiah, evolusi memperjelas bahwa telur ada sebelum ayam. Dalam konteks evolusi, hewan bertelur jauh sebelum ayam ada. Burung, termasuk ayam, berevolusi dari sekelompok dinosaurus theropoda yang bertelur. Jadi nenek moyang ayam adalah sejenis reptil yang bertelur jutaan tahun sebelum ayam modern muncul.
Charles Darwin dengan teori evolusinya berpendapat bahwa semua organisme berevolusi melalui seleksi alam. Berdasarkan prinsip ini, spesies yang kita kenal sebagai unggas peliharaan (Gallus gallus domesticus) berevolusi dari spesies burung lain melalui mutasi genetik bertahap.
Mutasi genetik pada telur menyebabkan lahirnya ayam pertama. Artinya, telur yang merupakan hasil mutasi genetik ayam sudah ada sebelum ayam itu sendiri.
Penelitian dan bukti ilmiah
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature mendukung gagasan ini. Studi tersebut menemukan bahwa protein tertentu, oosit-17 (OC-17), yang penting untuk pembentukan telur ayam, hanya diproduksi di dalam telur ayam.
Namun, ini tidak berarti bahwa ayam mendahului telur dalam sejarah evolusi. Faktanya, telur yang mengandung protein tersebut tidak terdapat pada ayam modern, melainkan dihasilkan oleh nenek moyang ayam modern.
Perspektif genetik
Genetika modern juga mendukung gagasan bahwa telur dapat memprediksi ayam. Gen yang bertanggung jawab atas ciri-ciri ayam modern harus sudah ada dalam sel reproduksinya sebelum ayam tersebut dilahirkan. Oleh karena itu, telur yang mengandung embrio dengan mutasi genetik yang menjadi ayam modern muncul dalam diri ayam modern itu sendiri.
Setiap perubahan evolusioner yang membedakan ayam modern dari nenek moyangnya pertama kali terjadi pada telur. Selama proses ini, DNA kedua ayam digabungkan membentuk embrio, yang mengalami transformasi yang menghasilkan ayam modern.
Secara evolusi dan genetik, telur sudah ada sebelum ayam. Telur yang mengandung mutasi genetik yang menyebabkan ayam modern sudah ada sebelum ayam modern itu sendiri. Hal ini sesuai dengan prinsip evolusi bahwa perubahan genetik terjadi pada embrio yang sedang berkembang di dalam sel telur.
Jadi, menurut bukti ilmiah dan teori evolusi, telur ada sebelum ayam.