Perang Masa Depan cuma Main Drone

ditphat.net – Pendiri SpaceX, Tesla dan Neuralink serta pemilik jejaring sosial X, Elon Musk, memperingatkan bahwa drone atau kendaraan udara tak berawak akan mendominasi perang di masa depan.

“Jangan kaget akan banyak drone yang terbang di angkasa,” ujar Russia Today pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Drone atau UAV menjadi terkenal karena merupakan salah satu sistem senjata utama (alucist) yang digunakan Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia.

Komentar Elon Musk dilontarkan di media sosial X pada Juni 2024 ketika ia memperkirakan drone akan menjadi “bintang” dalam perang di masa depan.

Selama konflik di Ukraina, angkatan bersenjata Rusia secara aktif menggunakan drone kamikaze untuk menghancurkan alutsista dan melumpuhkan personel musuh.

Saya tidak ingin kalah. Militer Kiev juga menggunakan UAV untuk menyerang sasaran di Rusia, termasuk warga sipil.

Berkat alutsista Barat dan dukungan anggaran yang dipimpin Amerika Serikat (AS), Ukraina menuduh China memasok drone militer ke Rusia. Namun, Beijing dengan tegas membantah tuduhan tidak berdasar tersebut.

Menurut beberapa media Amerika, Washington pada awalnya memasok drone ke Kyiv sebagai respons terhadap serangan besar-besaran Rusia. Namun karena mahalnya biaya, Ukraina terpaksa beralih ke UAV buatan China.

Bukan hanya itu, Elon Musk mengancam akan menghapus huruf tebal, miring, dan jenis lainnya dari timeline utama jejaring sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Ia menegaskan, penggunaan huruf tebal dan miring terlalu sering. Ia juga mengakui bahwa “matanya sakit” karena format tersebut.

Karena penggunaan huruf tebal X yang sering dan berlebihan, maka huruf tersebut akan dihapus dari timeline utama, ujarnya.

Namun, menghapus gaya font ini hanya berlaku untuk timeline utama. Pengguna masih dapat melihat format postingan ini ketika mereka mengklik detail postingan.

“Anda harus mengklik detail postingan untuk melihat sesuatu yang dicetak tebal. Mata saya berdarah. Begitu pula dengan huruf miring dan format lainnya. Mereka disalahgunakan untuk menarik pertanian,” jelas Elon Musk.

FYI, crowd farming adalah praktik yang banyak dilakukan pengguna media sosial untuk menarik lebih banyak interaksi dengan pengguna lain guna mempromosikan akun mereka.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *