Jakarta, VIVA – Pasar mobil saat ini sedang mengalami perlambatan yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti ketidakstabilan perekonomian global, suku bunga dan lain-lain.
Read More : Hari Ini Mobil Listrik Pertama Suzuki Meluncur, Harganya Bikin Penasaran
Penurunan penjualan sektor otomotif juga berdampak pada kendaraan niaga. Yohanes Pratama selaku Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia mengatakan pihaknya mengalami penurunan penjualan pada Agustus 2024.
“Selama Januari-Agustus 2024, pasar kendaraan niaga turun 20 persen dan Isuzu mengalami penurunan 7 hingga 8 persen,” ujarnya seperti dikutip VIVA pada acara Astra 2024 Media Day di Jakarta.
Ia juga mengatakan penurunan suku bunga bisa menggairahkan pasar mobil Tanah Air.
Sekadar informasi, Bank Indonesia (BI) baru-baru ini memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 poin menjadi 6 persen.
Hal ini disusul dengan keputusan Federal Reserve (Fed) yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 poin (bps) menjadi 4,75 persen hingga 5,0 persen.
“Kami berharap penjualan Isuzu pada kuartal IV tahun ini lebih baik,” kata Yohanes.
Read More : Kesalahan yang Sering Terjadi Ketika Mudik dengan Motor
Tak hanya itu, John juga mengungkapkan Isuzu siap mendorong ekspor barang seiring penurunan suku bunga.
Penurunan suku bunga diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor perseroan termasuk Filipina, Laos, dan Vietnam, ujarnya.
Sebagai informasi, IAMI telah meluncurkan beberapa lini kendaraan niaga seperti Traga, Elf, dan Giga.
Berdasarkan data Gaikindo, Isuzu mencatatkan kinerja ekspor sebanyak 5.086 unit sepanjang Januari-Agustus 2024 atau meningkat 12,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebanyak 4.508 unit.