Jakarta – Pada manusia, otak merupakan bagian penting dalam tumbuh kembang anak. Diketahui bahwa otak anak berkembang antara usia 0 dan 6 tahun. Masa ini disebut masa keemasan (golden age).
Menurut Ukik Kusuma Kurniawan, Kepala Pusat Pelatihan Kerjasama Internasional Badan Nasional Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), memasak di rumah merupakan faktor penting dalam meningkatkan nilai gizi anak.
“Kalau bisa di rumah, semua orang bisa berpartisipasi saat di rumah. Makanan yang dimasak di rumah menambah nilai gizi dan memperlancar pencernaan,” kata Ukik dalam acara ABC Academy di Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.
Ukik juga mengatakan, asupan nutrisi yang baik dan tercukupi sangat baik untuk mencegah pertumbuhan.
Para orang tua diharapkan dapat menyiapkan makanan untuk anaknya sebelum beraktivitas, terutama sebelum berangkat ke sekolah.
Makanan di rumah, kata Ukik, penting bagi siswa untuk mendapatkan gizi yang dibutuhkan anak.
Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), hanya 18 persen anak yang mendapat makanan dari orang tuanya. Dan 60 persen membawa uang jajan Rp5000 – Rp20000.
Selain itu, membawa perlengkapan ke sekolah meningkatkan prestasi sekolah anak.
Kegiatan belajar tidaklah sesederhana duduk-duduk seharian. Anak membutuhkan makanan yang bergizi agar dapat berkonsentrasi pada pelajaran sambil mendengarkan pelajaran.
Pemberian porsi dan kandungan makanan pada anak dapat disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan kalori harian anak secara proporsional.
Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas anak, tetapi juga anak “belajar” mengonsumsi makanan tidak sehat, yang di kemudian hari menimbulkan risiko besar bagi kesehatan anak.
Manfaat membawa perlengkapan ke sekolah menyoroti pentingnya mengembangkan praktik baik yang disebutkan di atas sejak usia muda. Oleh karena itu, orang tua hendaknya meluangkan waktu untuk mempersiapkan materi pendidikan anak untuk kesehatan, tumbuh kembangnya.
Sejalan dengan upaya pemerintah dalam gerakan “Kembali ke Meja Makan” dalam rangka Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada tanggal 29 Juni, Ukik berharap masyarakat Indonesia tidak kehilangan budaya makan bersama di meja makan meski di hari libur.
“Seiring berjalannya waktu, masyarakat menjadi lebih individualistis, masyarakat sibuk, pulang kerja pada malam hari, sehingga mencari makan sendiri. Tapi kita tidak boleh kehilangan budaya makan bersama di meja. Kita bisa mengatur orang sibuk.
Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini.