JAKARTA, ditphat.net – Merokok merupakan kebiasaan yang menimbulkan banyak penyakit tidak menular. Beberapa perokok merasa sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Berdasarkan penelitian ilmiah, konsep pengurangan dampak buruk mungkin bisa menjadi pilihan bagi perokok lanjut usia yang kesulitan berhenti merokok untuk mengurangi dampak dari kebiasaan tersebut.
Dr Freddy Dinata, seorang ahli kesehatan, mengatakan konsep pengurangan risiko merupakan upaya untuk mengurangi dampak kebiasaan buruk terhadap kesehatan. Lanjutkan menelusuri artikel di bawah ini.
Bagi banyak perokok dewasa, berhenti merokok secara tiba-tiba tidak hanya sulit, tetapi dapat menyebabkan gejala putus obat atau penarikan diri seperti kecemasan dan keinginan kuat untuk merokok lagi (craving).
Ini adalah hambatan utama untuk berhenti merokok.
“Pengurangan risiko itu sendiri adalah mengurangi dampak yang dikatakan berbahaya. Jadi kita perlu mendapat penjelasan lebih detail mengenai risiko dan apa yang bisa dilakukan. Diperlukan penggantian dan lebih banyak lagi,” dr Freddie, Rabu, Desember 11 Agustus 2024.
Itu sebabnya Dr. Freddie, menerapkan konsep pengurangan risiko dengan beralih ke produk tembakau alternatif mungkin merupakan tindakan yang lebih efektif bagi perokok lanjut usia yang belum siap untuk segera berhenti.
Studi ilmiah domestik dan internasional menunjukkan bahwa produk seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin tidak terlalu berbahaya dibandingkan rokok.
Dengan beralih ke produk tembakau yang tidak terlalu berisiko seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.
Oleh karena itu, produk tersebut dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi kebiasaan merokok.
Namun, rendahnya tingkat pendidikan tentang pengurangan risiko melalui penggunaan produk tembakau alternatif masih menjadi tantangan, kata Dr. Freddie melanjutkan.
Menurutnya, perlu adanya kolaborasi yang erat antar pemangku kepentingan terkait untuk mengedukasi masyarakat.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif agar masyarakat, khususnya perokok dewasa, mengetahui bahwa ada pilihan untuk mengurangi kebiasaan merokok.
“Menurut pengalaman saya, banyak kasus dimana penggunaan produk tembakau alternatif membantu mengurangi konsumsi tembakau. Jadi beberapa pasien dan teman saya merokok lalu beralih ke rokok elektrik dan produk sejenis lainnya. Kurangi kebiasaan merokok,” jelasnya.
Untuk memperkuat pengetahuan tentang konsep pengurangan risiko, Dr. Freddie percaya.
Selain itu, ia yakin perspektif ini perlu diubah untuk menghindari stigmatisasi terhadap solusi alternatif yang dapat menghalangi perokok untuk menghentikan kebiasaan mereka.
“Sejujurnya ini tantangan yang sangat besar bagi Indonesia, karena di sini cukup konservatif dan berpandangan bahwa semua rokok pada umumnya negatif dan buruk, namun mereka tidak memikirkan alternatif atau rencana tindakan lain, dan berpikir untuk melihat dampak positifnya. jalan tengah, makanya langsung dikutuk tanpa melihat akibat ke depan,” tuturnya.
Tak hanya itu, penyuluhan massal juga diperlukan untuk memperluas pendidikan konsep pengurangan risiko. Freddie percaya.
Dengan mempertemukan kelompok-kelompok yang sudah ingin berhenti atau sedang berjuang untuk berhenti, pendekatan ini dapat menjadi jembatan antara keinginan untuk berhenti merokok dan tersedianya alternatif yang berisiko rendah.
“Masyarakat lebih bisa membedakan antara rokok tradisional dan produk tembakau alternatif. Ada perbedaannya,” tutupnya.