ditphat.net – Angkatan Bersenjata Turki (TSK) dikabarkan telah mengerahkan pasukannya di sepanjang perbatasan Suriah dalam keadaan siaga. Bukan hanya anak buah Recep Tayyip Erdogan yang akan didukung milisi Tentara Nasional Suriah (SNA).
Informasi tersebut diungkap oleh seorang pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) yang dirahasiakan identitasnya. Menurutnya, militer Turki dan milisi sekutunya mendapatkan kekuatan di perbatasan dan akan segera melancarkan serangan massal.
Sasarannya adalah milisi Kurdi yang menguasai sejumlah wilayah di Suriah, yang menurut pemerintah Turki terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Seorang perwira Amerika mengungkapkan bahwa tentara Turki, para komandan tentara, di pasukan tersebut, mengenakan pakaian sipil untuk menyembunyikan identitas mereka.
Unit artileri militer dikatakan berlokasi di dekat wilayah Kobani, kota utama Kurdi di Suriah, yang berjarak sekitar 598 kilometer (371,6 mil) dari wilayah Turki.
Para pejabat AS yakin serangan oleh Turki dan milisi sekutunya akan terjadi dalam beberapa jam atau hari. Apalagi rezim Bashar al-Assad jatuh pada 8 Desember 2024.
Dalam jumpa pers pada Senin, 16 Desember 2024, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pemberontak yang menggulingkan rezim al-Assad dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah Turki.
Trump bahkan menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai “orang yang cerdas.” Sebab, selain mendukung pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) untuk menggulingkan Assad, Turki kini berupaya meningkatkan pengaruhnya terhadap rezim baru di Suriah.
“Tidak ada yang tahu siapa yang ada di seberang sana, tapi aku tahu! Tidak ada yang tahu siapa yang akan menang di final. Saya yakin itu adalah Turki,” kata Trump, menurut ditphat.net Military dari The Jerusalem Post.
“Turki sangat cerdas, dia (Erdogan) adalah orang yang sangat cerdas dan sangat tangguh. Turki mencapai pengambilalihan secara bermusuhan tanpa kehilangan banyak nyawa,” katanya.