ditphat.net – Setelah menempuh perjalanan jauh dari Subang, Jawa Barat, pasukan tempur Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam (Yonif) Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi akhirnya menginjakkan kaki di Papua.
Kedatangan pasukan Kalajengking Hitam ke Bumi Sendarawasih dipastikan usai resepsi yang digelar di Markas Pangkalan Militer (Korem) 174/Anim Ti Waninggap di Merauk, Papua Selatan.
Pada Rabu, 23 Oktober 2024, berdasarkan informasi resmi Yonif 312 yang dirilis ditphat.net TNI, kedatangan pasukan Kala Hitam langsung diterima oleh Panglima Dunram 174 Brigjen TNI Andy Setiawan. Komando Operasi.
Dalam tugas tersebut, 450 prajurit TNI dibawa di bawah pimpinan Komandan Qala Hitam Letkol Inf Nizar Bakhtiar.
Di Papua, pasukan tempur besar Kodam Siliwangi akan melakukan operasi sektor selatan wilayah Merauke sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Statis (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini.
Menurut Brigjen TNI Andy Setyawan, tugas pasukan Crna Kala tidak mudah karena harus mengisi 21 posisi di garis perbatasan kedua negara. Dari kawasan kondominium hingga Bupul.
Mengingat wilayah ini memiliki nilai strategis bagi kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kehadiran TNI di perbatasan tidak hanya untuk menjaga kedaulatan negara, tetapi juga untuk mendukung upaya percepatan pembangunan dan melindungi masyarakat Papua, khususnya di wilayah perbatasan, merupakan bagian penting dalam menjaga stabilitas.” . keamanan nasional di kawasan,” kata Brigjen Andy Setiawan.
Perlu diketahui, bukan kali ini saja pasukan Black Calla dikerahkan ke Papua. Tepatnya empat tahun, pada tahun 2020, armada legendaris yang menghancurkan geng pemberontak Matt Item juga memasuki Papua di wilayah penugasan Kirom.
Baca: Ajudan Kolonel Prabowo Ternyata Mayor Kopassus TNI yang Temukan Jenazah Adit