ditphat.net – Korps Marinir dan TNI Angkatan Laut terus mengasah kemampuan bela diri prajuritnya hingga menjadi pejuang tangguh menghadapi ancaman musuh. Khususnya bagi hantu laut penjaga perbatasan negara.
Prajurit Korps Baret Ungu yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Perbatasan RI-PNG 2024, Ksatria Abraham Octavianus Atururi, Kampung Mazener, Distrik Salawati, Katapop, Kabupaten Sorong, Papua Barat kemarin di medan pertempuran Batalyon Marinir 11. Tendangan Chadrick untuk seni bela diri gaya bebas atau seni bela diri campuran (MMA) dan bela diri.
Berdasarkan siaran resmi Pasmar 3 Marinir yang dilansir ditphat.net Militer pada Kamis, 29 Februari 2024, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengasah ketangguhan tempur prajurit Korps Marinir dalam menghadapi musuh musuh dengan tangan kosong maupun menggunakan senjata tajam. .
“Kita harus cepat dan waspada, tidak takut pada setiap pergerakan di medan perang, selalu waspada dengan keadaan sekitar, dan jika bahaya datang, baik mereka atau kita, ingatlah satu sama lain. Jangan mati, habisi!” Kata Komandan Letkol Mar Rovin Z. Zimmermata.
Dalam pelatihan tersebut, para prajurit TNI saling unjuk kemampuan bela diri. Petarung yang mengikuti latihan MMA harus benar-benar waspada dan ketat agar semua gerakan dilakukan serealistis mungkin.
Baca: Di Tanah Hitam, Mayor Aditya Perdana Menteri Jadi Panglima TNI Bogor