ditphat.net – Setelah promosi Doctors Without Borders
Hal itu dibenarkan Plt Ketua Wakil Ombudsman RI Sumut James Marihot saat ditemui ditphat.net Medan, Senin 15 Juli 2024. Ia mengingatkan SMAN 8 Medan agar tidak ada peluang intervensi dan ancaman terhadap MSF.
James mengungkapkan, Inspektur Sumut akan terus memantau SMAN 8 Medan, khususnya Rosmaid Asianna Purba, untuk mencegah adanya gangguan.
“Kami mohon tidak ada intimidasi terhadap mahasiswa yang dipromosikan, khususnya MSF. Setelah kelas ini dipromosikan,” kata James.
James juga mengingatkan para guru untuk menahan diri dari segala ancaman dan intervensi MSF. Lebih penting lagi, gadis itu masih di bawah umur. Karena MSF terkena virus ini dan harus dilindungi.
“Kalau ada desakan dari teman atau bahkan guru, kami akan pantau dan kepala sekolah serta guru harus hadir (untuk mencegah ancaman),” kata James.
James bersyukur SMAN 8 Medan mengikuti saran Ombudsman Sumut dan mengeluarkan keputusan untuk meningkatkan MSF. Namun, dia menegaskan promosi tersebut tidak selalu merupakan promosi bersyarat.
“Langsung kita lihat MSF naik kelas ke kelas tiga. Siswa SMA Negeri 8 yang kemarin ikut naik kelas.
James mengungkapkan, berdasarkan hasil Berita Acara Ujian Akhir (LAHP) yang diserahkan dalam penyidikan kasus siswi SMAN 8 Medan yang tersebar karena ditinggal di kelas, ia memerintahkan MSF untuk dipromosikan ke ruang kelas. . Tanpa syarat apapun.
“Kami ingin para siswi ini naik kelas tanpa syarat. Catatan kami perbaiki proses kenaikan pangkat ke level MSF tanpa menyatakan kenaikan pangkat itu bersyarat. Kami juga punya aturan berdasarkan operasional. Satuan pendidikan juga tidak. mengontrol masalah kenaikan pangkat di kelas,” jelas James.
James mencontohkan, salah satu poin penting ombudsman adalah rapor MSF diubah tanpa ada keributan, dinilai tidak ada lagi hari libur, dengan tanda seru yang besar.
“Tulisannya jelek kalau pendidik seperti ini tidak perlu bicara soal skorsing. MSF tidak benar, tidak hadir, ada konfirmasi. Agak membingungkan kalau kita melihat satu sisi,” kata James.
James meminta SMAN 8 Medan mengemban tugas sebagai Penasihat Guru (BK). Sebab di sekolah tersebut guru BKP dinilai tidak menjalankan tugasnya sesuai peraturan dan teknik kerja.
“Siswa itu ditemukan dan mendapat surat peringatan (SP) sebanyak tiga kali, tapi dipromosikan. Beda dengan MSF, tidak ada peringatan. Malah keputusan diambil di kelas. Apa yang salah? Semua harus diperbaiki di SMAN 8 Medan. , ” kata James.
James menjelaskan, kejadian buruknya kepemimpinan Rosmaida tergambar dari Program Pelaksana Satuan Pendidikan (KOSP) Menengah 8 Medan 8 yang tidak mengontrol komponen atau indikator tertentu untuk pengembangan nilai siswa.
Keputusan rapat Dewan Guru SMA Negeri 8 Medan menyimpulkan bahwa MSF tidak diusung karena tidak adanya siswa, padahal SMA Negeri 8 Medan belum memiliki komponen atau indikator untuk meningkatkan nilai. ” Jelaskan Yakobus.
Baca artikel menarik ditphat.net Education lainnya di tautan ini.