
BANDUNG, ditphat.net – Pasar otomotif Indonesia mengalami penurunan signifikan pada tahun ini, dengan penjualan turun dari 22% menjadi 23% di awal tahun.
Yohannes Nangui, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, menyatakan keprihatinannya atas dampak negatif pelemahan terhadap perekonomian nasional dan kepercayaan investor asing.
“Pasar naik turun itu wajar, tapi tahun ini penurunannya cukup besar. Penurunan di awal tahun 22 persen hingga 23 persen, dan itu tidak bagus karena investor asing bisa kehilangan kepercayaan.” ujarnya kepada ditphat.net Otomotif di Bandung, Jawa Barat, Rabu 25 September 2024.
Menurut dia, penurunan tersebut dapat mempengaruhi investasi di sektor kendaraan dan bisnis terkait seperti jalan tol dan perusahaan pembiayaan.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Gaikindo telah meningkatkan upayanya melalui berbagai pameran otomotif yang diharapkan dapat membantu mendongkrak penjualan. Yohannes optimistis pameran seperti GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) bisa membangkitkan pasar.
“Pameran ini benar-benar memberikan dorongan, karena penjualan mulai meningkat pada Agustus lalu,” tambahnya.
Yohannes juga mengatakan, target penjualan tahun ini diperkirakan sama dengan tahun lalu, yakni sekitar 2.000 unit dengan total transaksi sekitar Rp 1 triliun.
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Angkut, dan Elektronika (ILMAT) Kementerian Perindustrian Putu Julie Ardeka mengatakan, penurunan pasar yang sebelumnya mencapai 20 persen kini mulai membaik.
“Sekarang penurunannya sekitar 10 persen, dan kami perkirakan tren ini akan terus berlanjut,” ujarnya.
Selain fokus pada penjualan dalam negeri, pemerintah dan Gaekindu juga terus mendorong pertumbuhan ekspor otomotif yang saat ini naik 39 persen.