Solo, ditphat.net – Atlet Taekwondo asal Sumatera Utara (Sumut) sukses menunjukkan performa terbaiknya hingga tampil sebagai juara umum Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Solo, Jumat, 11 Oktober 2024.
Satu medali emas dan satu perak kembali diraih pada final cabang olahraga taekwondo yang berakhir di Auditorium Universitas Sebela Maret.
Medali emas terakhir dipersembahkan M Rizki pada kelas K44 kelas under 70 kilogram putra setelah menang melawan atlet asal Jawa Barat dengan skor 33-26. Serta perak yang diraih Rizki Ilhamsyah Tanjung pada kelas K41 putra U-70kg setelah kalah dari atlet DIY Dedi Setiawan dengan skor 21-99.
Prestasi impresif cabang olahraga taekwondo Sumut di Peparna patut diacungi jempol. Pasalnya, olahraga ini baru pertama kali dipertandingkan di Peparna. Sementara itu, siapa sangka kesuksesan olahraga ini tak lepas dari jumlah pelatihnya.
Basuki Nugroho berada di balik kesuksesan para atlet tersebut. Di tangan dingin Basuk, mereka menjadi atlet yang luar biasa. Basuki mengatakan tim ini telah mempersiapkan Peparnas selama kurang lebih tiga tahun.
“Awalnya kami latih mereka di tingkat dasar taekwondo. Sebenarnya dari awal. Tapi postur dan teknik mereka sudah bagus sejak awal latihan. Kami terus memolesnya dan hasilnya alhamdulillah bagus,” ujar Basuki saat ditemui usai pertandingan.
Basuki merupakan mantan atlet taekwondo nasional. Ia selalu meraih kesuksesan dan memberikan medali emas untuk Indonesia. Puncak SEA Games 2011 di Jakarta, Basuki sukses menyumbangkan medali emas. Serta membela Sumut di ajang PON. Saat ini Basuki juga mengepalai pusat Tim Pembina Olahraga Taekwondo PCI.
Meski memiliki pengalaman dan segudang prestasi di kancah nasional maupun internasional, Basuki meyakini kesuksesan para atletnya tidak datang dari pelatihnya saja. Namun itu lebih dari sekedar keyakinan dan kerja keras mereka selama latihan.
“Sebenarnya dari daerah kita tidak terlalu berharap bisa menjadi juara umum sama sekali. Padahal, sejak awal, tujuannya adalah medali emas. Jika memungkinkan, 5 medali emas. Alhamdulillah target kita juga bisa tercapai,” ujarnya.
Selama berlatih di daerah, Basuki tak memungkiri kualitas saja tidak cukup untuk menjadi atlet berprestasi. Dibutuhkan konsistensi dan kerja keras saat berlatih. “Kami melihat anak-anak memberikan yang terbaik selama pertandingan. Semua instruksi mengikuti strategi,” ujar pelatih berusia 43 tahun itu.
Di sisi lain, Muhammad Rizki yang berhasil meraih medali emas pada kategori K44 U-70kg putra mengungkapkan rasa syukurnya akhirnya berhasil meraih emas. Meski sempat mengalami cedera engkel, ia mampu mengatasi rasa sakitnya saat bertanding.
“Sebenarnya lima hari sebelum berangkat, kaki saya baru pulih dari cedera engkel, gan. Makanya aku lebih berhati-hati dalam bermain ya gan. Alhamdulillah, saya selamat. Ya tentu saja pelatih Basuki. Dukungannya kepada kami sangat besar,” kata Rizki.
Sementara itu, Ketua NPC Sumut Alan Sastra Ginting menilai prestasi Peparna di cabang taekwondo musim ini luar biasa. Meski terbilang baru, olahraga ini sudah menjadi juara umum.
“Kedepannya cabang olahraga ini pasti akan menjadi andalan kita di Kupu-Kupu berikutnya. Kita akan fokus pada cabang olahraga yang potensi medalinya banyak. Renang, atletik, dan bulu tangkis juga akan kita maksimalkan,” kata Alan.
Bertambah medali di hari terakhir, total siswa taekwondo Sumut mengoleksi 5 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Selain itu, Sumut juga sudah mengunci status juara umum taekwondo. Dari 9 atlet yang tampil luar biasa, semuanya sukses meraih medali.