
ditphat.net – Pada Selasa 1 Oktober 2024 dini hari waktu setempat, sejumlah rudal misterius menghujani pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Bagdad, Irak.
Baca Juga : Arya Saloka dan Amanda Manopo Diduga Berselingkuh dari Putri Anne, Foto Bunga Mawar Jadi Sorotan
Menurut laporan kantor berita Meher yang diterbitkan ditphat.net Military, sasarannya adalah pangkalan militer AS di Victoria Base.
Pangkalan tersebut berfungsi sebagai tempat berlindung bagi ribuan tentara AS yang dikerahkan ke Irak.
Sementara itu, empat rangkaian ledakan dahsyat terdengar sangat dekat dengan Bandara Internasional Baghdad.
Pada saat artikel ini ditulis, tingkat kerusakan akibat serangan tersebut belum diketahui. Tak hanya itu, pejabat keamanan Irak belum memastikan jumlah korban jiwa.
Dalam laporan lain dari al-Mayadeen, ditphat.net Military mengabarkan belum ada pihak yang mengonfirmasi serangan tersebut.
Namun, militer AS yakin bahwa serangan itu diatur oleh Negara Islam Irak dan Levant (IRI) yang didukung Iran.
Baca Juga : Pangkostrad Letjen TNI Mohammad Fadjar Pimpin Rapim Kostrad 2025, Ini yang Dibahas
Serangan di pangkalan Victoria merupakan respons atas tewasnya Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan militer Israel di selatan Beirut, Lebanon pada 27 September 2024.
Operasi ini juga menegaskan bahwa Iran dan proksinya akan terus melakukan perlawanan langsung terhadap militer AS di Timur Tengah.
Khususnya, dukungan kuat Amerika Serikat terhadap tindakan Israel di Jalur Gaza, Palestina, dan Lebanon.