JAKARTA, ditphat.net – Indonesia kini bersiap menghadirkan pameran internasional yang fokus pada sektor teknologi penerbangan dan pertahanan udara, serta dirgantara. Acara tersebut dinamakan Bali International Airshow 2024.
Pameran ini bertema “Where Aerospace Excellence Meets Defense Innovation” dan berlangsung pada 18-21 September 2024 di Terminal Penerbangan Umum Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Bali International Show menandai kembalinya Indonesia menjadi tuan rumah pertunjukan internasional yang terakhir diadakan pada tahun 1996 di Bandara Sukarno-Hatta dan tahun 1986 di Bandara Kamioran.
Setelah 28 tahun berlalu, kini Bali International Airshow 2024 kembali hadir dengan berbagai inovasi teknologi penerbangan yang siap dipamerkan.
Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI menyampaikan dukungan dan pentingnya penyelenggaraan Bali International Airshow 2024 bagi Indonesia dan kawasan Asia.
“Industri penerbangan Indonesia berada pada jalur yang tepat, dengan proyeksi pertumbuhan tahunan armada pesawat sebesar 5 persen dalam lima tahun ke depan, dan Indonesia diharapkan menjadi pasar penerbangan terbesar keempat pada tahun 2037,” ujarnya, dikutip ditphat.net di Jakarta. Pusat.
Ajang bergengsi ini akan menghadirkan lebih dari 100 maskapai penerbangan, termasuk peserta ternama dunia antara lain Airbus, Bell Helicopter, Boeing, Brahmos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Group, Leonardo (diwakili oleh distributor Helitech Asia – Asia-Pac).
Tak ketinggalan ada Lion Air, MBDA, PT Dirgantara Indonesia, Textron Aviation dan Thales.
Kehadiran perusahaan-perusahaan terkemuka tersebut tentunya akan membuka peluang yang luas, tidak hanya bagi Indonesia, namun juga bagi perwakilan negara lain.
Bali International Airshow 2024 akan menghadirkan pameran pertahanan udara yang menampilkan teknologi inovatif terkini dalam strategi pertahanan udara yang dapat dilihat dan dipelajari dari pemerintah negara sahabat Indonesia.
Selain itu, pada Bali Air Show pemerintah Indonesia secara resmi akan meluncurkan peta jalan dan rencana aksi nasional mengenai pengembangan ekosistem bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).
Pengembangan ekosistem dan industri SAF akan memberikan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi bahan baku, menjamin keamanan energi, sekaligus berkontribusi melalui dekarbonisasi sektor transportasi udara menuju emisi nol bersih pada tahun 2060.
Kantor Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggandeng lembaga konsultan pemerintah, Tony Blair Institute for Global Change (TBI), untuk menjadi salah satu mitra pengetahuan pada ajang Bali Airshow.
Nantinya, TBI akan mengadakan serangkaian diskusi panel yang mencakup berbagai topik seperti tantangan dan peluang regional dalam penggunaan bahan bakar penerbangan ramah lingkungan, pedoman penerbangan berkelanjutan, serta penguatan industri pertahanan TNI AU.
Dukungan tambahan juga datang dari Pertamina selaku sponsor utama Bali 2024 International Air Show.
Dalam kesempatan yang sama, Wiko Migantoro selaku Deputy Chief Executive Officer Pertamina mengatakan pihaknya siap menekankan pengembangan dan penerapan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).
“Pertamina meyakini SAF merupakan kunci pertumbuhan industri penerbangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Vico.
Ia juga berharap pihaknya dapat mempererat kerja sama dengan mitra global dan memperkenalkan teknologi terkini untuk mendorong penerbangan berkelanjutan di Indonesia dan dunia.
Sekadar informasi, rangkaian kegiatan ini akan diawali dengan Bali Regional Airpower and Space Forum dan Asia Pacific Air Transport Forum yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 September 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center sebagai pembukaan, dilanjutkan dengan Center Bali International. Pertunjukan Udara 2024.