
Jakarta, kelompok kriminal bersenjata ditphat.net Papua (OPM) menewaskan 11 warga sipil yang bekerja di Kali, Silet Kali, Registry Yakhukimo, Papua-Mountain 5-8 April 2025. Itulah sebabnya. Pemberontak Papua OPM juga mengakui bahwa penganiayaan dan pembunuhan terhadap pekerja emas tidak resmi dilakukan di sepanjang sungai Bariva ketika mereka menjadi mata -mata atau intelijen TNI. Menanggapi situasi Papua, Menteri Koordinasi untuk Masalah Politik dan Aman di Republik Indonesia, Jenderal Paul (Reta.) Buddha Hunavan telah mengumpulkan sejumlah pasukan keamanan dan partai terkait lainnya untuk memulihkan situasi keamanan di Papua, terutama di Yhukimo, Papua. “Hari ini, Kementerian Koordinasi untuk Politik dan Keamanan berisi pertemuan koordinasi di Resimen dengan Kementerian Masalah Domestik, TNI, Polri, Bin, Comdies, PMC, PMC, PCO, Papua -Violence,” kata Menteri Kepolisian, Gunavan, dalam pernyataan resmi. “Tragedi ini menunjukkan bahwa yang bersalah tidak memiliki rasa kemanusiaan dan pembunuhan sadis dan sporadis. Langkah -langkah teroris telah memaksa orang untuk takut untuk pindah,” kata Mencopol Budy Gunavan. Dia menambahkan bahwa ketika insiden itu terjadi, partainya TNI Poorri menginstruksikan untuk mengambil langkah cepat sehubungan dengan pengembangan dan keamanan korban. “Saat ini, fokus pemerintah adalah evakuasi para korban dan repatriat dalam keluarga. Proses evakuasi menghambat kondisi geografis dan cuaca di tempat ini,” katanya. Dia lebih lanjut menekankan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan keamanan di daerah yang rentan di Papua sehingga masyarakat dapat segera kembali ke kegiatan normal dan meminta dukungan untuk semua elemen sosial di Papua agar tidak memberikan ruang bagi mereka yang melakukan kekerasan di Papua. “Pemerintah berkewajiban untuk terus meningkatkan kesejahteraan orang -orang di Papua dan tidak menyediakan tempat bagi para teroris dan terus menegakkan otoritas penegak hukum kepada para pihak,” ringkasannya.