
JAKARTA, ditphat.net – Minggu ini Jekarta Metropolitan telah menetapkan posisi dugaan seseorang terhadap Nikita Mirzani. Nikita dinamai keraguan yang disajikan dalam kegiatan mata uang kriminal (TPPU). Nikita Mirzani berganti nama menjadi penjahat karena ditolak dalam 4 miliar RP di manajer utama.
Setelah menempatkan orang yang mencurigakan, ia juga menekankan bahwa Nikita Mikita Minis untuk memasukkan Dokter Ok Pratama. Ketika ditanya tentang topik sahabatnya, Dokter Oky memilih untuk tidak menjawab. Dia bahkan mengklaim tidak berbicara dengannya jika dia harus melakukan dengan realisasinya. Disilangkan sebelumnya.
“Tidak ada ide, saya tidak menyukainya. Saatnya berbicara dengan kesuksesan apa pun, maaf, maaf.
Dia juga mendesak bahwa dia tidak pernah berpartisipasi dalam pers antara Nikita Mirzani dan Reza Glab. Dia bahkan meminta presiden media untuk tidak berkomunikasi dengannya.
“Aku tidak punya Tamm, aku tidak pernah punya tangki. Maaf,” katanya.
Tetapi di sisi lain, terkait dengan sahabatnya yang sekarang disebut skeptis, Dr. Oky mengaku bahwa mereka terus mendukung Nikita Mirzani. Dia juga mendukung tiga ibu untuk menjaga jiwanya.
Dia berkata, “Mikita Mirzani selalu mendukung.
Pria itu juga memiliki Tylink yang baik yang berpikir Nikita Mirzani dapat membayar ini.
Dia berkata: “Angin terus berlanjut. Tentu saja, itu bisa (lulus).
Untuk mendapatkan informasi, para peneliti metro Jaika menelepon menteri Nikta, Minisi Nikita Mirzani, bernama Mirzani, yang abstain dari sejuta kegembiraan, pada 20 Januari 2025.
Penghapusan acara dimulai ketika Nikita Mirzani melanggar hidupnya dari halaman Tiktok -nya. Nikita Mirzani mengangkat nama sutradara kulit, RGP, untuk membuat produk kosmetiknya.
RGP menghubungi Nikita Mirzani dengan asistennya, ia mulai tetap berhubungan. Namun, respons yang diterima oleh RGP menerima ancaman dan layar.
Secara singkat, GP akhirnya mengirim ringkasan 4 miliar RP umumnya RP. Jutaan Nikita Minis. Dia tidak menerimanya, RPS dan memberi tahu Nikita Mikita Mikita dan asisten Jakarta Metropolitan.
RGP dicatat di Nikita Mikganani di Jakarta Metropolitan pada 3 Desember, Polisi Metropolitan Jakarta.