ditphat.net Techno – Mendengar kata-kata yang belum pernah Anda ucapkan sebelumnya atau melihat diri Anda berada di suatu tempat yang pernah Anda kunjungi mungkin terasa aneh dan menakutkan.

Hal ini dimungkinkan berkat teknologi deepfake yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mereproduksi teks, gambar, dan suara nyata.

Apa yang awalnya tampak seperti lelucon dengan cepat berubah menjadi sesuatu yang meresahkan dan menakutkan.

Baru-baru ini, permasalahan etika yang diangkat oleh teknologi AI menjadi jelas dan beragam, termasuk kesenjangan ekonomi, pelanggaran hak cipta, diskriminasi algoritmik, dampak lingkungan dan munculnya legitimasi non-ekonomi, ketidakstabilan politik, dan meningkatnya penipuan.

Sejak awal tahun ini, tampaknya kekhawatiran etika telah diarahkan pada penipuan serius dan era baru pencurian identitas yang kini kita alami.

Masalah penipuan yang serius adalah nyata dan semakin parah selama bertahun-tahun. Generator AI yang tersedia telah menjadikan proses ini lebih cepat, lebih realistis, dan lebih tepat sasaran selama 18 bulan terakhir. Proses mengenali deepfake dimulai ketika podcast menggunakan model AI untuk membuat acara spesial berdurasi satu jam yang menampilkan suara dan wajah George Carlin tanpa izin dari keluarganya. Hal ini menunjukkan betapa mudahnya teknologi ini disalahgunakan.

Dalam waktu singkat, foto mesra Taylor Swift pun viral di media sosial platform X, menyoroti permasalahan pornografi tidak pantas yang sudah melanda generasi muda. Selain itu, jutaan dolar telah dicuri dengan deepfake AI yang sangat meyakinkan. Puncaknya, beredar panggilan telepon palsu dari Presiden Joe Biden pada akhir Januari yang mendesak pemilih untuk tidak berpartisipasi dalam pemilu di New Hampshire.

Deepfake telah menjadi ancaman nyata di dunia digital saat ini, dan penting bagi kita semua untuk tetap waspada dan waspada. Teknologi ini dapat dengan mudah disalahgunakan untuk membuat video atau audio palsu, yang dapat digunakan untuk menipu, mencemarkan nama baik, atau bahkan memanipulasi opini publik. 

Oleh karena itu, selalu verifikasi sumber informasi dan konten digital yang Anda terima, serta pelajari tanda-tanda deepfake. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran, kita dapat melindungi diri dari kemungkinan dampak negatif teknologi ini.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *