ditphat.net – Tak disangka, setelah tentara Israel menyerang markas besar Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) sebanyak tiga kali. Benjamin Netanyahu menyalahkan Hizbullah.
Perdana Menteri Israel mengatakan Hizbullah sengaja menggunakan pasukan UNIFIL sebagai tameng manusia dan menyerang tentara Israel di belakang pasukan penjaga perdamaian PBB.
Banyak pihak menilai alasan Netanyahu adalah menyembunyikan kebenaran atas apa yang terjadi. Pasalnya, tentara Israel telah menyerang markas UNIFIL sebanyak tiga kali dalam sepekan terakhir. Bahkan, empat awaknya terluka akibat ulah tentara Zionis.
Netanyahu membantah keras bahwa pasukannya menyerang pasukan UNIFIL. Namun, dia mengatakan itu adalah langkah untuk menyerang posisi Hizbullah, kelompok sayap kanan Iran.
“Kami tidak menyerang UNIFIL atau warga sipil Lebanon, kami adalah warga Iran yang menyerang Israel,” kata Netanyahu, menurut laporan militer ditphat.net Ynetnews.
Jerman Inggris Netanyahu membuat pengumuman ini setelah mendapat kritik dari banyak negara Eropa seperti Italia dan Prancis.
Empat negara Eropa mengatakan serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap pangkalan UNIFIL melanggar hukum kemanusiaan internasional.
“Serangan Israel terhadap misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon, yang dikenal sebagai UNIFIL, bertentangan dengan hukum kemanusiaan internasional dan harus segera dihentikan,” kata Jerman. Inggris Raya Italia dan Perancis dikeluarkan.
Netanyahu menilai sikap empat negara Eropa tersebut sepenuhnya salah. Seorang mantan anggota pasukan elit Israel Sayeret Matkal bersikeras bahwa pasukannya telah menggunakan setiap strategi untuk menghindari serangan UNIFIL.
Netanyahu mendesak PBB untuk segera menarik pasukan UNIFIL untuk menjamin keselamatan seluruh personelnya. Sebab Israel akan terus membalas setiap gerak-gerik Hizbullah hingga milisinya lenyap.
“Namun, cara terbaik untuk memastikan keselamatan personel UNIFIL adalah dengan mematuhi permintaan Israel dan menghindari bahaya untuk sementara waktu,” lanjut Netanyahu.
“Hizbullah meluncurkan lebih dari 10.000 roket dan rudal terhadap Israel. Mereka menggunakan posisi dan fasilitas UNIFIL sebagai perlindungan saat menyerang kota-kota Israel dan penduduknya,” ujarnya.