
JAKARTA, ditphat.net – Harga mobil biaya rendah (LCGC) kini telah mulai merangkak, bahkan hingga 200 juta RP. Asosiasi Industri Motor Indonesia (Gaikindo) mengatakan harga LCGC dipertahankan dan dipantau oleh pemerintah.
LCGC memang merupakan daya tarik khusus bagi orang -orang di Indonesia untuk memiliki empat kendaraan roda dengan harga terjangkau. Tapi sekarang harganya mulai menyesuaikan setiap tahun.
Salah satunya adalah Honda Brio Satya, pada bulan Desember 2024, masih di Rp167,900 juta menjadi RP253,100 juta, tetapi pintu masuk awal tahun ini telah meningkat, dan perubahannya cukup penting dari sebelumnya.
Untuk kategori LCGC, harga manual Brio Satya meningkat 2,5 juta rp, manual Satya naik 2,7 juta rp, dan Satya E secara otomatis naik menjadi 4,2 juta rp. Sekretaris Gaikindo, Kukuh Kumara, mengatakan kenaikan harga mobil LCGC masih membutuhkan persetujuan dari Kementerian Industri.
“LCGC dijaga dan ada perhitungan dan dilaporkan kepada Kementerian Industri untuk menghargai, berapa banyak kenaikan. Karena ada biaya produksi yang pasti naik, nilai tukar kenaikan, harus ada penyesuaian.
Secara umum, kenaikan harga setiap tahun terkait dengan perubahan biaya produksi, harga komponen. Tetapi seperti yang diketahui, ada sejumlah kebijakan baru yang telah diterapkan pemerintah tahun ini.
Kebijakan baru ini mencakup operasi fiskal yang diterapkan di daerah -daerah di luar Jakarta, serta pajak pertambahan nilai, atau 12 persen PPN dari 11 persen untuk mobil yang terkena dampak PPNBM.
“Kendaraan ini diminta oleh publik dalam pembatasan kapasitas, data kami hampir 70 persen dibeli oleh RP300 publik dan lebih murah. Mobil biaya Rp 100 juta, dalam perjalanan ke Rp 140-150 juta. Kuat.
“Di sisi lain, kendaraan (LCGC) sekarang kategorinya bukan kendaraan mewah karena digunakan untuk menemukan uang, itu adalah bahan untuk pertimbangannya sendiri, seiring dengan meningkatnya ekonomi, kelas menengah meningkat, pendapatan naik , mereka bisa membeli mobil.