ditphat.net – Minggu malam yang seharusnya menjadi waktu bersantai menjelang awal minggu baru, justru berubah menjadi waktu yang penuh kecemasan bagi banyak pekerja. Menurut survei terbaru, lebih dari 45 persen pekerja merasa cemas menjelang hari Senin untuk mengatasi tekanan yang menanti mereka di tempat kerja.
Tekanan ini tidak hanya datang dari pekerjaan tetapi juga dari ekspektasi yang tinggi dalam bekerja. Karyawan merasa kurang perhatian diberikan pada kesehatan mental dan kesejahteraan mereka, sehingga menyebabkan peningkatan kecemasan. Alih-alih menjadi momen istirahat, Minggu malam justru menjadi waktu yang penuh keresahan.
Mengatasi ketakutan ini memerlukan fokus perusahaan. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan karyawan Anda dan menawarkan program kesehatan mental, karyawan Anda akan merasa percaya diri dan siap menghadapi minggu baru tanpa merasa terlalu cemas.
Kecemasan Minggu malam merupakan masalah yang dihadapi banyak pekerja, menurut penelitian yang dilakukan oleh Genius Consultants, penyedia layanan SDM dan solusi tenaga kerja, mulai tahun 2024 hingga 5 Agustus 2 September. Hampir 80% dari 1.700 pekerja yang ikut serta mengatakan bahwa organisasi mereka dapat berbuat lebih banyak untuk mengatasi kesehatan mental dan kesejahteraan di tempat kerja.
Stres akibat lingkungan kerja yang tidak sehat
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa 78% responden merasa bekerja di lingkungan yang penuh tekanan. Tekanan tidak hanya disebabkan oleh tugas-tugas yang harus dilaksanakan, tetapi juga oleh tingginya ekspektasi perilaku dari manajemen dan rekan kerja.
Situasi tersebut menciptakan lingkungan kerja yang tidak menyenangkan dan meningkatkan kecemasan dan stres karyawan, terutama pada malam hari sebelum kembali bekerja setelah akhir pekan.
Struktur kerja yang sulit
Lebih dari 65 persen karyawan yang disurvei menyoroti bahwa struktur pekerjaan mereka saat ini sulit bagi mereka, dan banyak di antara mereka yang merasa keseimbangan kehidupan kerja mereka sangat terganggu.
Karyawan seringkali merasa harus mengorbankan waktu pribadinya untuk memenuhi tuntutan pekerjaan, yang pada akhirnya meningkatkan tingkat stres dan menurunkan kualitas hidup.
Beban stres di tempat kerja
Tidak dapat disangkal bahwa stres di tempat kerja merupakan masalah serius di lingkungan kerja yang serba cepat saat ini. Karyawan terus-menerus mengalami stres karena ekspektasi yang tinggi dari manajemen, tenggat waktu yang ketat, dan peningkatan beban kerja. Tekanan ini dapat berdampak langsung pada kesehatan mental karyawan, termasuk kecemasan, kelelahan, dan dalam kasus yang lebih parah, depresi.
Stres yang berkepanjangan tidak hanya berdampak pada produktivitas karyawan, tetapi juga mengganggu kemampuan mereka dalam mengambil keputusan dan menjaga kesehatan mental. Orang yang terus-menerus stres mungkin mengalami gangguan tidur, mudah tersinggung, penurunan motivasi, dan umumnya performa kerja menurun.
Kurangnya dukungan dari perusahaan
Kurangnya dukungan korporasi juga menjadi salah satu faktor utama yang memperburuk situasi ini. Sebagian besar karyawan merasa mereka tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari manajer mereka untuk menghadapi stres di tempat kerja.
Ketidakjelasan pekerjaan, budaya kerja yang tidak sehat, dan kurangnya kebijakan yang mendukung kesejahteraan karyawan hanya memperburuk situasi ini. Karyawan yang merasa tidak didukung seringkali merasa terisolasi dan tidak dihargai, sehingga dapat memperburuk kesehatan mentalnya.
Tanda-tanda kelelahan yang harus diwaspadai
Burnout dan kelelahan kronis merupakan kondisi serius yang dihadapi banyak pekerja akibat beban kerja berlebihan dan tekanan terus-menerus. Burnout ditandai dengan berbagai gejala fisik dan emosional, termasuk kelelahan yang terus-menerus, sakit kepala, dan insomnia. Bahkan dengan istirahat yang cukup, pekerja yang kelelahan masih merasa lelah dan tidak dapat fokus dengan baik pada pekerjaannya.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh Anda juga mungkin melemah sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit. Tanda-tanda kelelahan lainnya termasuk penurunan produktivitas dan ketidakmampuan untuk fokus pada tugas yang ada. Semua ini berujung pada menurunnya kualitas hidup dan semakin buruknya kesehatan mental. Bagaimana dunia usaha dapat membantu mengatasi masalah ini?
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan merasa bahwa organisasi tempat mereka bekerja dapat berbuat lebih banyak untuk mendukung kesehatan mental mereka. Langkah-langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi masalah ini antara lain: Menyediakan program kesehatan mental
Perusahaan dapat menawarkan program kesehatan mental yang komprehensif, seperti konseling psikologis dan sesi meditasi, untuk membantu karyawan mengelola stres. Memiliki akses mudah ke sumber daya kesehatan mental membantu karyawan merasa didukung. Fleksibilitas dalam gaya kerja
Jadwal kerja yang fleksibel dan pilihan bekerja dari rumah membantu karyawan menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka. Fleksibilitas ini memberi karyawan lebih banyak kendali atas waktu mereka dan mengurangi tingkat stres. Membangun budaya kerja yang sehat
Budaya kerja yang positif dan suportif sangat penting untuk kesehatan mental karyawan Anda. Perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan transparan di mana karyawan merasa nyaman membicarakan berbagai masalah, termasuk masalah kesehatan mental. Mengurangi beban kerja yang tidak perlu
Perusahaan perlu menilai beban kerja mereka saat ini dan memastikan bahwa karyawan tidak dibebani dengan tugas-tugas yang berada di luar kemampuannya. Pembagian kerja yang adil dan penjadwalan tugas yang realistis dapat membantu mengurangi stres di tempat kerja. Pelatihan untuk manajer
Manajer memainkan peran kunci dalam mendukung kesehatan mental timnya. Dengan melatih manajer untuk mengelola stres di tempat kerja dan mendukung kesehatan karyawan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat.
Kecemasan pada Minggu malam yang dialami banyak pekerja merupakan tanda jelas bahwa ada masalah serius di tempat kerja yang perlu diatasi. Dunia usaha harus lebih proaktif dalam mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan karyawannya.
Dengan menerapkan langkah-langkah pendukung seperti program kesehatan mental, fleksibilitas kerja, dan budaya kerja yang sehat, perusahaan dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan di tempat kerja serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan.
Dengan tindakan yang tepat, kecemasan di Minggu malam tidak lagi menjadi gangguan bagi para pekerja, melainkan menjadi awal minggu yang produktif dan menyenangkan.