ditphat.net – Sejak tahun 2023, Stephanie Yulianto yang merupakan seorang pemeriksa kesehatan kerap berbagi cerita tentang melakukan otopsi jenazah untuk keperluan penyidikan. Stephanie kerap mengalami pengalaman yang mengejutkan dirinya dan timnya.
Salah satunya saat menemukan cacing di organ vital seorang wanita yang hendak dilakukan otopsi. Kisah ini dibagikan langsung oleh dr Stephanie Yulianto melalui akun YouTube pribadinya.
“Saya ngeri sekali sampai salah satu anggota tim saya muntah dan hampir pingsan. Saya sendiri kaget saat mendapat wahyu,” kata Stephanie Yulianto dalam video tersebut.
Stephanie mengawali ceritanya dengan menjelaskan status perempuan yang meninggal tersebut. Menurut dia, wanita yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan tewas di kamar tidurnya.
Tetangga kost pertama kali memperhatikan bau tak sedap yang berasal dari kamar wanita tersebut. Kemudian memberitahukan kepada penjaga kos dan tetangga lainnya. Mereka kemudian mendobrak pintu kamar dan menemukan korban tergeletak tak bernyawa di atas tempat tidur. Ada banyak cacing di organ virus
Stephanie mengatakan sekilas sepertinya wanita itu meninggal karena penyakit umum. Apalagi, tidak ditemukan kelainan atau luka yang ditemukan tim forensik pada pemeriksaan awal. Namun setelah diselidiki lebih lanjut, tim menemukan temuan aneh.
“Yang kami temukan di tubuh korban, kami temukan banyak belatung yang keluar dari organ vitalnya,” kata Stephanie Yulianto.
Menurutnya, penemuan cacing di sekitar organ vital korban cukup sulit dijelaskan secara medis. Apalagi cacing tidak bisa bertahan hidup pada suhu di atas 30 derajat Celcius. Sedangkan suhu tubuh manusia biasanya berkisar antara 36-37 derajat Celcius.
“Suhu maksimal larva atau belatung dapat bertahan hidup disebut 30 derajat celcius, jika suhu diatas 30 derajat celcius tidak akan mampu bertahan apalagi berkembang biak. Jadi saya tidak bisa menemukan penjelasan kenapa cacingnya banyak sekali,” ujarnya. Korban santet?
“Dari sudut pandang metafisik, saya pernah mendengar bahwa ada jenis ilmu hitam di mana penggunanya dapat memasukkan lalat atau hama lain ke dalam tubuh korbannya. Tapi sekali lagi, berurusan dengan metafisika berada di luar kemampuan saya sebagai petugas koroner.” Stephanie Yulianto.
Menurut Stephanie Yulianto, dari informasi yang diterima tim forensik, korbannya adalah seorang perempuan yang sedang menjalin hubungan, atau anak manis dari laki-laki yang berstatus. Beberapa bulan lalu, istri pria tersebut mendatangi wisma korban.
Setelah kejadian ini dia menjalani kehidupan normal. Namun tak lama kemudian, kesehatan korban mulai menurun. Korban bahkan sempat berobat ke dokter untuk mendapatkan pengobatan alternatif, namun tak kunjung sembuh hingga ditemukan tewas. Baca artikel menarik lainnya di tautan ini.