Jakarta, ditphat.net – Bau badan merupakan salah satu hal yang dapat menurunkan rasa percaya diri. Pasalnya, orang dengan bau badan yang tidak sedap berpotensi mengganggu orang di sekitarnya.
Bagi kebanyakan orang, bau badan adalah hal yang normal. Pasalnya, kondisi ini hanyalah akibat interaksi antara keringat dan bakteri pada kulit orang tersebut. Mari kita simak artikel lengkapnya di bawah ini.
Meskipun rata-rata orang dapat mengendalikan bau badan dengan menjaga kebersihan tubuhnya, beberapa orang kesulitan untuk mengatasinya. Bau badan ternyata ada kaitannya dengan tingkat stres seseorang.
Saat sedang stres, tubuh akan memproduksi lebih banyak sekresi apokrin dari kelenjar apokrin di ketiak sehingga mengakibatkan bau badan meningkat, yang dapat tercium oleh orang lain di sekitar Anda.
“Anda tidak dapat menghasilkan bau ketiak tanpa keringat atau sekresi apokrin. Ini bukan hanya bakteri dan kelembapan. Ini dikombinasikan dengan sekresi apokrin tersebut. Dalam kondisi stres, Anda menghasilkan lebih banyak sekresi apokrin,” jelas ahli kimia organik di Monell Center for the Chemical. Indra. George Preti melaporkan Pencegahan, Jumat, 23 Agustus 2024.
Selain stres, banyak orang yang percaya bahwa bau badan bisa disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan pedas atau makanan bercita rasa tinggi seperti kari.
Namun, masih belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa kedua jenis makanan tersebut bisa menyebabkan bau badan.
“Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa pola makan mempengaruhi bau badan. Namun, menurut saya hal tersebut mungkin terjadi karena banyak komponen rempah-rempah aromatik yang sangat larut dalam lemak. Oleh karena itu, komponen tersebut akan disimpan dalam lemak tubuh dan bercampur dengan keringat dan air liur.” . jelas Preti.
Misalnya, jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung bawang putih, aromanya bisa bertahan di napas selama 48 jam. Namun Preti menemukan banyak orang yang kesulitan membedakan bau ketiak dan nafas.
Di sisi lain, bau badan juga bisa menjadi pertanda adanya masalah pada metabolisme tubuh, seperti gangguan ginjal dan hati stadium lanjut atau diabetes. Hal ini juga dapat menyebabkan bau badan yang aneh, biasanya berupa halitosis.
Namun, hal ini biasanya terjadi pada stadium penyakit yang sangat lanjut.
“Ada kelompok yang ingin mendanai penelitian menggunakan anjing sebagai pendeteksi karena anjing dapat mendeteksi bau pada manusia, terutama pada anak-anak yang tidak diatur dengan baik dan anak-anak dengan diabetes tipe 1,” kata Preti.
“Mereka dapat dilatih untuk mendeteksi bau aneh pada napas secara dini dan memperingatkan masyarakat bahwa mereka memiliki kadar gula darah rendah atau tinggi,” lanjutnya.