ditphat.net – Menteri Kelautan dan Perikanan Shakti Wahu Trengono, Ocean Accounting pada acara 5th Global Dialogue on Sustainable Ocean Development di Bali, Sanur pada Jumat (05/07/05/07/07/07) Indonesia (OAI) menegaskan penguatan keamanan siber untuk melindungi 2024)
“Insya Allah kita terus lindungi dengan firewall yang baik, kita punya backup data dan menyimpannya di data center nasional,” kata Menkeu usai memperkenalkan Ocean Finance Indonesia. kata Trengono kepada wartawan.
Keterangan Foto: Peserta 5th Global Dialogue on Sustainable Ocean Development memantau Dashboard Ocean Accounting Indonesia di Sanur, Bali pada Jumat (07/05/2024). Sistem berbasis web ini diperkuat dengan keamanan siber untuk melindungi data di dalamnya. Dashboard OAI dapat menganalisis nilai sumber daya kelautan dan dampak lingkungan dari setiap aktivitas terhadap wilayah laut dan pesisir.
Marine Accounting Indonesia merupakan sistem berbasis web yang dapat menunjukkan nilai ekonomi, lingkungan, dan sosial dari sumber daya kelautan. Sistem juga dapat menganalisis dampak lingkungan dari berbagai aktivitas kelautan seperti aktivitas penangkapan ikan, pembangunan infrastruktur, dan wisata bahari.
Terdiri dari tujuh elemen data yaitu aset ekosistem, aliran ke perekonomian, aliran ke ekosistem, ekonomi kelautan, tata kelola, visualisasi terintegrasi, dan sumber daya kelautan. Sistem mengolah data tersebut secara dinamis untuk menghasilkan informasi terkini sesuai kondisi lapangan.
“Sampai saat ini, kita belum mengetahui secara pasti perubahan apa yang terjadi di lautan kita. Teknologi mempermudah kita untuk mengetahui apa yang terjadi dan dalam kondisi apa. Misalnya apakah terjadi penangkapan ikan yang berlebihan, apakah pantai-pantai di kawasan ini mulai rusak, apakah upaya konservasi efektif di kawasan ini dan sebagainya,” Trengono dikatakan.
Ocean Accounting Indonesia sepakat akan terus menyempurnakannya berdasarkan fitur dan informasi yang dihasilkan. Akuisisi satelit dan drone maritim merupakan salah satu hal yang mendukung efisiensi Offshore Accounting Indonesia.
Lebih lanjut Trengono menjelaskan, sejauh ini sudah ada 10 sepuluh wilayah laut yang terhubung dengan Marine Accounting Indonesia. Meliputi perlindungan Gili Matra, Banda, Padaido, Raja Ampat, Waigeo Barat, Anambas, Pai, Aru, Sau dan Pulau Kapobosang.
“Ini masih kami upayakan, dan data yang ada berasal dari hasil penelitian dan kajian, sehingga bisa dipertanggungjawabkan,” tutupnya.