JAKARTA, ditphat.net – Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital (Menkomdigi) Meutja Hafid menegaskan komitmennya untuk mendukung Visi Emas Indonesia 2045 melalui transformasi digital berbasis sinergi dan kerja sama.
Ia mengakui bahwa dalam dua bulan kepemimpinannya, ia telah mengambil langkah-langkah strategis dengan berfokus pada tiga pilar utama: konektivitas yang bermakna, peningkatan ekosistem digital, dan ruang digital yang aman dan berdaulat.
Sebagai landasan transformasi digital, Meutya Hafid melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur digital di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terpencil).
Dengan target menjangkau 1.000 desa terpencil pada tahun 2025, pembangunan lebih dari 120 menara BTS di Papua merupakan sebuah langkah maju yang konkrit.
Pada bulan Oktober 2024, Menteri Komunikasi dan Teknologi mengunjungi desa Unoni di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mempromosikan akses digital yang inklusif.
“Konektivitas inklusif adalah kunci keadilan digital. Semua masyarakat tanpa terkecuali harus menikmati manfaat teknologi untuk meningkatkan kesejahteraannya,” ujarnya, Selasa, 31 Desember 2024 di Jakarta.
Ia dengan cepat bergerak untuk menyediakan komunikasi di daerah yang terkena dampak bencana alam, seperti Gunung Levodopi yang meletus pada November 2024.
Operator seluler diminta memberikan kuota internet gratis kepada warga terdampak untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan komunikasi.
Transformasi digital yang berkelanjutan membutuhkan ekosistem yang inovatif dan memberdayakan.
Program unggulan Digital Talent Scholarship (TDS) bertujuan untuk melatih lebih dari 100,000 talenta digital pada tahun 2024 dalam bidang Kecerdasan Buatan (AI), Keamanan Siber, dan Analisis Data.
Untuk itu, Meutia Hafid berencana menambah jumlah peserta hingga 200 ribu pada tahun 2025, dengan fokus khusus pada UMKM.
Bekerja sama dengan sektor swasta, proyek UMKM Click & Grow diluncurkan dengan partisipasi Shopee dan TikTok untuk membantu UMKM mengadopsi teknologi digital.
“Sektor UMKM menjadi garda terdepan dalam ekonomi digital. “Kami ingin mereka tidak hanya bertahan tetapi berkembang di era perubahan ini,” ujarnya.
Keamanan ruang digital adalah prioritas. Dalam dua bulan terakhir, lebih dari 250.000 konten perjudian online telah diblokir, ribuan rekening bank ilegal telah ditutup, dan tindakan telah diambil terhadap akun berpengaruh yang mendorong aktivitas ilegal.
Kerja sama dengan PPATC dan OZhK memperkuat hierarki optimis ini.
“Ruang digital harus bebas dari aktivitas ilegal yang merugikan masyarakat. Kami memastikan ruang digital yang aman menjadi prioritas dalam melindungi anak dan keluarga,” kata Meutia Hafid.
Sebagai bagian dari perlindungan anak, Kementerian Informasi dan Teknologi bekerja sama dengan Kementerian PPPA sedang menyelesaikan rancangan Peraturan tentang Manajemen Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik (TKPAPSE).
Aturan tersebut akan mengatur penggunaan layanan digital sesuai usia.
Terakhir, Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutja Hafid terus mendorong kerja sama strategis dengan negara-negara seperti Jerman dan Jepang untuk mempercepat perkembangan teknologi di Indonesia.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat peran kunci Indonesia dalam ekosistem digital global.