Jakarta, ditphat.net – Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dikenal sebagai tokoh penting di kalangan militer, terutama atas perannya dalam pembentukan Detasemen (Den) 81 Komando Pasukan Khusus (Kopasus).
Den 81 Kopassus merupakan satuan elite kontraterorisme Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) yang didirikan pada tahun 1981 oleh Luhut dan Prabowo Subianto. Saat itu, satuan tersebut bernama Detasemen Khusus 81 Markas Besar Pasukan Sandy Yehuda (Kopasanda).
Pak Luhut yang menjadi Komandan pertama Den 81 Kopassus berbagi cerita tentang proses awal pembentukan satuan khusus tersebut. Ia mengatakan bahwa sebelum membuat Den 81, ia diperintahkan untuk berlatih bersama Pasukan Khusus Angkatan Darat AS di Fort Bragg di Amerika Serikat.
Ia juga berkesempatan berlatih dengan GSG-9, unit kontra-terorisme Polisi Federal Jerman, dan di Inggris dengan British Army Special Air Service (SAS).
“Suatu hari di tahun 80-an, Pak Benny Moerdani (Panglima TNI) memanggil kita untuk bersiap berangkat ke Jerman,” tulis Luhut di Instagram-nya pada Kamis, 30 Juni 2022. “Saya perkirakan akan banyak ancaman teroris di negara-negara tersebut. dunia di masa depan,” ujarnya dalam sebuah video.
“Menggunakan pengalaman saya di Timor Timur, Papua, dan Kalimantan. Saat itu saya berpangkat mayor dan Proboba menjadi kapten. Maka kami membentuk organisasi yang kemudian dikenal dengan nama Copasanda Skuad 81,” lanjutnya.
Luhut menjelaskan, pemilihan nomor 81 tersebut karena merujuk pada pembebasan sandera yang dilakukan Kopassus di Bandara Dong Myang, Thailand, pada tahun 1981.
Saat itu, Luhut juga menyadari bahwa pasukan elit memerlukan keahlian khusus, sehingga Den 81 dirancang dengan berbagai spesialisasi sesuai misinya.
Luhut mengatakan, hanya prajurit yang mampu mengambil keputusan dengan cepat dan akurat dalam keadaan darurat dan dalam tekanan yang bisa ikut Den 81. Bagi Luhut, mengingat proses terbentuknya Den81, waktu seolah berlalu begitu saja.
“Makanya di bendera Den 81 kita ucapkan, ‘Siap, Berdedikasi, Berani.’ Setiap kali kita bertindak, kita siap, kita setia, kita patuh pada negara kita, kita setia di hadapan organisasi kita harus menjalankan tugasnya apapun konsekuensinya,” kata Luhut. .