VIVA – 8 tentara muda Rusia bersaksi di balik jeruji besi di fasilitas rahasia militer Ukraina. Mereka adalah anggota tentara Rusia yang terjebak dalam konflik di Oblast Kursk (provinsi).
Read More : Jelang Pengerahan Pesawat di Latma Komodo MNEK 2025 Bali, Ini yang Dilakukan Awak Penerbang TNI AL
Ratusan tentara Rusia menjadi tawanan perang setelah serangan lintas batas oleh pasukan Ukraina di kota Kursk.
Kurangnya pengalaman, jumlah personel dan senjata membuat penjaga perbatasan Rusia pada akhirnya kalah.
Meski menjadi tawanan perang, tentara Ukraina yang berusia antara 20 dan 22 tahun diperlakukan dengan kasar oleh tentara Ukraina.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Military dari The Moscow Times, nama-nama tentara muda Rusia ini belum dirilis.
Pada saat yang sama, Kementerian Pertahanan Ukraina menetapkan bahwa Ukraina dilindungi oleh Konvensi Jenewa tahun 1949.
Semua tahanan ini dibebaskan untuk memberikan informasi kepada wartawan tentang perasaan mereka di penjara militer. Tentu saja sambil dalam pengawasan sipir.
Seorang tentara Rusia berusia 21 tahun membenarkan bahwa dia diperlakukan dengan hormat di penjara.
Read More : Emas Sebagai Hadiah Natal, Simbol Kasih yang Bernilai Investasi
Bahkan, semasa berada di Kursk, komandannya selalu mengajarinya bahwa tentara Ukraina akan menyiksanya dengan kejam jika tertangkap.
“Kami merasa nyaman di sini. Kami mendengar (petugas kami) bahwa mereka (tentara Ukraina) melakukan penyiksaan, penyiksaan dan penyiksaan. Namun kenyataannya berbeda,” kata prajurit muda itu.
Menurutnya, dia dan rekan-rekannya diberi makan tiga kali sehari. Ada juga perlengkapan tempat tidur, dapur, dan kamar mandi.
“Kondisinya (di sini) bagus. Mereka memberi kami makan tiga kali sehari. Kami punya tempat untuk tidur dan gosok gigi,” lanjut tentara Rusia itu.
“Kami bisa gosok gigi, kami punya kamar mandi, kami punya dapur. Kami memiliki semua yang kami butuhkan untuk hidup,” katanya.