
Jakarta, ditphat.net – Teknologi dapat menjadi jembatan antara budaya dan generasi muda. Ini menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi dan pemeliharaan budaya.
Seperti jeans. Berkat inovasi yang menggabungkan seni tradisional dengan teknologi kontemporer, jeans tidak lagi dianggap sebagai pakaian koboi, tetapi telah menjadi tren mode yang fleksibel dari waktu ke waktu.
Akibatnya, pakaian pria, Denim Limbro, menyajikan jean momotaro jeans ke pasar Indonesia dengan koleksi Tokuna Blue.
Koleksi ini, yang dikenal sebagai warna navigo tebal dan produksi terperinci, mencerminkan puncak dari keahlian Jepang denim yang diproduksi oleh teknik pewarnaan berulang yang kompleks.
Jeans Momotaro, yang didirikan di Kojima, Okakama, sangat mempertahankan standar kualitas tertinggi menggunakan tenun klasik langka dan pemeliharaan teknik lukisan dan pakaian tradisional.
Momotaro Jeans, yang berjanji untuk memperlambat produksi, sekarang diakui di seluruh dunia dan telah berhasil memperluas ruang lingkup di pasar -pasar utama seperti Amerika Serikat (Amerika Serikat), Eropa dan sekarang Indonesia.
“Dengan menciptakan manajemen, identitas visual yang baru dan paparan terhadap teknologi digital yang membaik, kami terus berkembang tanpa meninggalkan akar tradisi,” kata Departemen Departemen Jeans Momotaro, Funaki.
Langkah ini telah berhasil menarik perhatian dunia, membuktikan lebih dari 100.000 pengikut baru di jejaring sosial dan meningkatnya partisipasi komunitas denim global.
Menurutnya, Indonesia telah lama berada di rumah di komunitas pecinta jeans Momotaro. Mulai dari remaja ke kolektor pada tahun 1970 -an, mereka memiliki daya tarik lalu lintas.
“Indonesia adalah pasar potensial. Jeans Momotaro dapat menjangkau khalayak yang lebih luas melalui limbra denim (penggemar) dan lebih lanjut meningkatkan warisan denim Kojim di Asia Tenggara,” kata Funaki.
Sementara itu, mitra manajemen limbro, denim Adi Putra Lim, mengatakan bahwa Tokuno Blue tidak hanya warna nila yang tebal, tetapi ini juga mencerminkan kerja keras pengrajin dan teknik pewarnaan yang telah berkembang selama bertahun -tahun.
“Memilih kapas, proses pewarnaan, menenun dalam fase jahitan, setiap jeans dibuat dengan perhatian total di setiap detail.