Memecahkan Misteri Fusi Nuklir Pakai Mayones

Jakarta, ditphat.net – Fusi nuklir, sebuah teknologi yang diyakini sebagai sumber energi bersih yang hampir tak terbatas, sedang dipelajari dengan cara yang tidak biasa.

Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa mayones, bahan dapur yang umum, dapat membantu menjelaskan beberapa misteri seputar fusi nuklir.

Penelitian yang diterbitkan pada bulan Mei di jurnal Physical Review E menunjukkan bahwa mayones dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana perilaku material dalam reaktor fusi nuklir.

Arindam Banerjee, insinyur mesin di Lehigh University, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) yang memimpin penelitian ini menjelaskan, mayones dipilih karena khasiatnya yang unik.

Mayones berperilaku seperti benda padat, tetapi ketika ditekan, ia mulai mengalir, kata Banerjee, seperti dikutip dari Live Science, Senin, 12 Agustus 2024.

Di dalam reaktor fusi nuklir, proses berlangsung pada suhu dan tekanan yang sangat tinggi, serupa dengan kondisi di inti bintang. Proses ini menggabungkan atom hidrogen menjadi helium dan menghasilkan energi dalam jumlah besar.

Namun, kita tidak memiliki gravitasi masif seperti yang dimiliki bintang di Bumi, sehingga reaktor fusi nuklir harus beroperasi pada suhu yang jauh lebih tinggi daripada suhu inti Matahari untuk memulai proses tersebut.

Untuk mempelajari bagaimana bahan-bahan berperilaku dalam reaktor ini, tim Banerjee menggunakan mayones.

Mereka memasukkan mayones ke dalam mesin yang berputar cepat untuk melihat bagaimana mayones mengalir di bawah tekanan.

Mayones memiliki sifat yang dapat berubah dari elastis, yaitu kembali ke bentuk semula jika diberi tekanan, menjadi plastis, tidak kembali ke bentuk semula, dan akhirnya menjadi cair jika tekanan terus ditingkatkan.

Dengan mempelajari perilaku mayones ini, peneliti dapat memahami kondisi di mana material dalam reaktor fusi dapat tetap stabil atau mulai menjadi tidak stabil.

Ketidakstabilan ini penting untuk dipahami karena jika bahan dalam reaktor menjadi tidak stabil, proses fusi nuklir bisa gagal sebelum energi dapat dihasilkan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi tertentu memungkinkan material tetap stabil dalam jangka waktu yang lebih lama, yang berarti lebih banyak energi yang dapat dihasilkan dari fusi nuklir.

Tentu saja, meski memiliki kesamaan, mayones dan bahan-bahan dalam reaktor fusi memiliki banyak perbedaan.

Namun penelitian ini memberikan wawasan penting yang dapat membantu para ilmuwan mengembangkan lebih lanjut teknologi fusi nuklir.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *