ditphat.net – Pernah bertanya-tanya mengapa teman lama masih menjadi bagian penting dalam hidup Anda? Penelitian menunjukkan bahwa perubahan tujuan sosial sepanjang hidup memengaruhi cara kita membangun dan memelihara hubungan. Baik untuk kesehatan mental maupun fisik, persahabatan yang erat bisa menjadi kunci kebahagiaan jangka panjang. Persahabatan di segala usia mempunyai manfaat yang luar biasa. Tidak hanya menjadi sumber kesenangan, tetapi juga dapat memperpanjang umur dan meningkatkan kesehatan. Penelitian juga menunjukkan bahwa di usia tua, interaksi dengan teman dekat lebih menyenangkan dibandingkan dengan keluarga. Alasannya sederhana: persahabatan cenderung lebih konfliktual dibandingkan hubungan keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa persahabatan tidak hanya saling melengkapi, namun memainkan peran penting dalam kesehatan mental dan kesejahteraan emosional. Dalam jangka panjang, orang-orang dengan hubungan sosial yang baik memiliki kemungkinan 50% lebih besar untuk bertahan hidup dibandingkan mereka yang merasa terisolasi. Persahabatan adalah salah satu hubungan paling berharga dalam hidup. Teman lama adalah tempat yang sering kita datangi kembali, apalagi saat hidup membawa banyak perubahan. Namun apa sebenarnya yang membuat persahabatan lama bertahan dan bahkan tumbuh semakin kuat seiring berjalannya waktu? Usia, prioritas dan strategi sosial tampaknya mempengaruhi hal ini. Bagaimana persahabatan berubah seiring bertambahnya usia? Seiring bertambahnya usia, prioritas dan pendekatan kita terhadap hubungan berubah. Ketika masih muda, kebanyakan orang cenderung membangun jejaring sosial yang luas. Fokus utama Anda biasanya adalah menjalin hubungan baru, memperluas lingkaran pertemanan, dan menjajaki berbagai jenis hubungan. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mencari jati diri, memperoleh pengakuan sosial dan mengembangkan pengalaman hidup. Pada tahap ini, jumlah teman sering kali lebih berharga daripada kedalaman hubungan. Sebaliknya, ketika mereka mencapai usia dewasa atau tua, preferensi sosial berubah drastis. Orang dewasa cenderung mempersempit lingkaran pergaulannya, memilih fokus pada hubungan yang benar-benar bermakna dan memuaskan secara emosional. Fenomena ini disebut teori selektivitas sosio-emosional, yang menyatakan bahwa seiring bertambahnya usia, orang mempunyai pandangan yang lebih selektif terhadapnya. waktu dan tenaga yang mereka habiskan untuk bersosialisasi Menurut psikolog Katherine Fiori, perubahan tersebut disebabkan oleh terbatasnya perspektif waktu yang sering dialami para lansia. Menyadari bahwa waktu semakin berharga mendorong mereka untuk memprioritaskan hubungan yang mendalam dan positif serta memberikan dukungan emosional. Dalam konteks ini, mereka lebih memilih membangun interaksi yang berkontribusi terhadap kebahagiaan, dibandingkan sekadar memiliki banyak teman. Dengan kata lain, kualitas hubungan menjadi jauh lebih penting daripada kuantitas, dan keputusan ini berdampak positif pada kesejahteraan emosional Anda. Hikmah dari Pandemi: Fokus pada Hubungan yang Kedekatan Pandemi Covid-19 telah menjadi waktu untuk bersosialisasi. cerminan Orang-orang dari segala usia mulai memprioritaskan hubungan yang bermakna, serupa dengan strategi sosial yang biasanya digunakan oleh orang lanjut usia. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah waktu yang tersisa dalam hidup kita lebih memengaruhi strategi sosial kita daripada usia kronologis kita. Apakah mempersempit lingkaran pergaulan Anda selalu merupakan hal yang baik? Meskipun menjaga teman tetap dekat itu penting, mengurangi jaringan sosial terlalu banyak dapat menimbulkan konsekuensi negatif. Teman lama dapat memberikan dukungan emosional, namun teman baru dapat memberikan perspektif dan tantangan intelektual baru. Alexandra Thompson, seorang peneliti kesehatan mental, mengatakan bahwa berteman bukan hanya tentang dukungan, tetapi juga tentang menemukan kegembiraan dan mempelajari hal-hal baru. Berapa jumlah teman terbaik? di usia tua. Selain itu, manfaatnya tidak selalu signifikan. Namun, kualitas hubungan tetap menjadi prioritas dibandingkan kuantitas. Membangun dan memelihara persahabatan yang langgeng Memelihara persahabatan di masa tua memerlukan usaha, perhatian dan komitmen. Persahabatan yang langgeng bukan sekedar keberuntungan, tapi juga bagaimana kita mengelola hubungan tersebut dengan cara yang benar. Berikut beberapa tips yang akan membantu Anda menjaga persahabatan tetap kuat, bahkan di masa depan: Fokus pada kualitas Daripada mengejar kuantitas, pilihlah teman yang mendukung dan memberikan energi positif dalam hidup Anda. Persahabatan yang sehat adalah persahabatan yang saling menguatkan, saling mendukung impian masing-masing, dan memberikan kenyamanan dalam situasi baik dan buruk. Lebih baik membangun hubungan yang berkualitas daripada memiliki banyak teman yang tidak memberikan pengaruh positif. Tetap Terbuka Meskipun teman lama memberikan kenyamanan dan keamanan, tetap penting untuk terbuka terhadap peluang membangun hubungan baru. Bertemu orang baru tidak hanya menambah pandangan hidup Anda, tetapi juga menambah dinamika lingkaran sosial Anda. Setiap teman baru membawa cerita, pelajaran, dan pengalaman berbeda untuk memperkaya hidup Anda. Aktif Secara Sosial Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dapat menjadi cara yang efektif untuk memperluas jaringan pertemanan. Berpartisipasi dalam komunitas, hobi, atau kegiatan sukarela tidak hanya membantu Anda bertemu orang baru, namun juga memberi Anda rasa pencapaian dan kontribusi terhadap lingkungan. Kegiatan-kegiatan ini membantu menjaga interaksi sosial tetap hidup dan beragam. Pertahankan pandangan positif Pandangan positif terhadap penuaan dapat menjadi kunci keberhasilan dalam membangun dan memelihara hubungan sosial. Ketika Anda memandang usia sebagai tahap kehidupan yang penuh peluang, kemungkinan besar Anda akan berinvestasi dalam membangun hubungan baru dan memperkuat hubungan yang sudah ada. Sikap positif ini juga menciptakan suasana menyenangkan yang tentu saja menarik orang lain untuk berada di sekitar Anda. Persahabatan sebagai Keluarga Terbaik Persahabatan dekat sering kali dianggap sebagai tipe keluarga terbaik. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa keintiman dan cinta tidak selalu harus dihubungkan oleh darah. Di sisi lain, cinta, kepercayaan, dan persatuan menjadi landasan utama persahabatan sebagai sebuah keluarga. Dalam banyak kasus, teman merupakan sumber dukungan emosional yang lebih besar dibandingkan keluarga kandung. Persahabatan seperti ini menciptakan ruang aman bagi setiap orang untuk menjadi diri mereka sendiri, berbagi kegembiraan, menghadapi tantangan, dan membangun kenangan abadi. Dengan usaha yang konsisten, sebuah persahabatan bisa menjadi pilar kebahagiaan yang bertahan seumur hidup. Rahasia persahabatan yang langgeng terletak pada kemampuan kita menyeimbangkan hubungan lama dan terbuka terhadap hubungan baru. Dengan memahami bahwa tujuan sosial kita berubah seiring berjalannya waktu, kita dapat menciptakan hubungan yang mendalam dan bermakna, sehingga memberikan kebahagiaan dan kesehatan seumur hidup.