
ditphat.net-Shin Tae-yong dirilis pada 6 Januari 2025 sebagai pelatih tim nasional Indonesia.
Pelatih 53 -tahun kembali ke negaranya ke Korea Selatan pada hari Minggu, 26 Januari 2025.
Namun, ia telah ramai di media sosial bahwa ia membahas pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018.
Dalam hal ini, pendiri Asosiasi Sepak Bola Budy Setiavan, Tim PSSI Nasional, telah merujuk pada penggunaan drama di balik drama yang menolak Shin Tae Yong sebagai pelatih Indonesia.
Ini didasarkan pada hasil analisis penelitian media sosial drone permaudaraan. Media sosial dibagi menjadi dua. Ada yang mendukung rilis Shin Tae-yong, ada yang menyesal.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh drone permaudaraan, diduga bahwa robot digunakan dengan tagar #sty, menunjukkan sesuatu yang kurang menguntungkan dengan pelepasan Shin Tae-yong.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa tagar #stestay menggunakan ledakan. Hasil penelitian ini mirip dengan penelitian organisasi sepak bola. Ada minat lain di luar sepak bola,” kata Budy di Jakarta pada hari Kamis, 30 Januari 2025.
Budy menjelaskan bahwa kelompok pendukung yang bergaya ditujukan untuk dirilis oleh pelatih tim Nasional Indonesia.
“Meskipun ini dijelaskan, ini adalah masalah pertimbangan (pemecatan), tetapi masih ramai, beberapa (di media sosial) harus dianggap dibuat,” kata Budy
Menurutnya, suasana sepak bola Indonesia tidak sehat seperti perdebatan rilis Sty. Pada saat ini, banyak pendukung tim nasional dicuri dari aliran SY, yang dibangun oleh SY.
“Ini adalah hasil dari proses pencitraan yang telah dibangun selama bertahun -tahun. Meskipun SY belum ramai, itu telah dibuat secara alami atau teknik, yang jelas terbukti,” katanya.
Selain itu, Budy mengevaluasi bahwa tahapan PSSI tepat untuk menghentikan kontrak.
Budy mengatakan lingkungan sepak bola Indonesia akan menjadi sehat lagi, bersama dengan berbagai pertimbangan teknis tentang pengelolaan SY di tim nasional Indonesia.
“PSSI mengambil kebijakan yang tepat dan berani atau tidak populer untuk menghentikan kontrak di tengah jalan. Kecuali untuk berbagai pertimbangan, dan diharapkan untuk mengembalikan suasana pendukung sepak bola nyata,” katanya.