Marshanda Ungkap Tantangan Jadi Perempuan Independen, hingga Pernah Jalin Hubungan dengan Pria Feminim

Jakarta, ditphat.net – Marchanda baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya adalah wanita yang sangat mandiri. Ia mencatat bahwa menjadi wanita mandiri membutuhkan mental yang kuat dalam berbagai situasi.

“Wanita mandiri pasti mandiri, dia selalu lebih percaya diri dibandingkan siapa pun di dunia. “Merdeka artinya kalau ada masalah tidak mengeluh, kalau ada masalah dalam pekerjaan, dalam pertemanan juga tidak mudah marah, kita punya pikiran yang kuat,” ujarnya kepada Andre Taulani, dikutip dalam video tersebut diunggah akun gosip @lambegosiip.

Namun, Marchanda mengaku sebagai perempuan mandiri, ia punya permasalahan tersendiri, apalagi jika berada di dekat laki-laki. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.

Diakui Marchanda, saat berada di dekat orang lain, ia tak harus bisa membela dirinya sebagai perempuan. Mengingat ia tahu betul bahwa laki-laki mempunyai keinginan untuk merasa dibutuhkan oleh perempuan.

“Tetapi ketika Anda seorang wanita mandiri, ketika Anda menemukan pria yang akan menjadi pasangan Anda, ada kendala bagaimana caranya agar Anda tidak menjadi wanita mandiri yang mandiri,” jelas Marchanda.

“Karena laki-laki perlu merasa dibutuhkan, bukan? “Jujur, kalau aku punya pasangan, aku akan menjadi wanita mandiri,” ujarnya.

Marchanda juga bercerita tentang saat dirinya berkencan dengan seorang pria.

Karena terbiasa menyendiri dan melakukan segalanya sendirian, sang mantan merasa benci padanya. Sejak saat itu, ibu satu anak ini belajar menjadi seorang wanita. 

“Entah kenapa, dulu aku mandiri, angkat barang berat, sampai mantanku kesal, seperti, ‘Gadis ini bisa melakukan apa pun sendiri,’ kan?

“Setelah beberapa lama saya belajar membaca buku, tapi ternyata saya tidak bisa melakukan itu, saya harus membuat laki-laki merasa dibutuhkan, saya harus melakukan sesuatu seperti laki-laki. “Seiring berjalannya waktu, saya perlahan belajar menjadi seorang wanita,” ujarnya.

Marchanda pun mengaku semasa lajang, banyak pria yang takut mendekatinya karena ia mandiri. Jadi dia belajar menjadi wanita yang baik.

Hal itu juga menunjukkan hubungannya dengan pria yang kesulitan mengatur kemandirian Marchanda.

“Ada sebagian (yang takut mendekati saya karena mandiri), takut sekali. Makanya saya harus belajar merasa mampu menjadi seorang perempuan karena saya pernah berada dalam hubungan yang membingungkan,” kata Kaka.

“Bocah ini benar-benar laki-laki, dia ingin melindungi, dia punya motivasi, dia punya rencana, lalu aku bingung, aku melakukan segalanya untuk diriku sendiri, bagaimana jadinya kali ini, ketika dia ingin mengendalikanmu,” dia lanjutan.

“Menurutku itu tidak benar, tapi itu benar. “Jadi saya bingung, saya butuh program latihan karena saya sudah mandiri sejak kecil, itulah yang namanya pelatihan,” kata Marchanda.

Marchanda pun mengungkapkan, pengaruh lain yang ia rasakan karena sangat mandiri adalah ia jatuh cinta pada pria yang tidak mempedulikannya. 

“Tidak, aku sebenarnya bertemu dengan seorang pria yang sebenarnya seorang wanita, aku sebenarnya punya mantan kan? “Jadi teman saya sangat prihatin ketika kami melakukan suatu pekerjaan, dia tetap berusaha menjadi orang yang sukses dalam pekerjaannya,” kata Kaká.

“Tapi ternyata dia terlalu malas untuk bekerja, jadi dia terlalu malas untuk menjadi laki-laki, sesuatu yang dia rasa malas sekali. Bukannya dia tidak bisa, tapi saya lihat dia tidak ada keinginan untuk menafkahi, misalnya kita pergi kemana, saya menangis. “Masalahnya adalah saya mengambil keuntungan dari situasi dengan anak itu,” tegasnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *