JAKARTA, ditphat.net – Percobaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang memengaruhi pemotongan terkenal Intan Nabila dan Armor Toreador dalam hal ini menurut subjek Islam.
Menurut Ustaz Abu Salma, suami harus memiliki tanggung jawab untuk memimpin dan melindungi keluarga, bukan tindakan kekerasan. Pria harus jujur, tegas dan cinta.
“Qawwam (manusia) berarti yang kuat, setia dan benar. “Ini berarti Allah menciptakan pria sebagai pemimpin dan Allah menciptakan pria dan wanita secara berbeda,” kata bahwa di kantor pos youtial @kasi solusi.
“Dan Allah kamu telah membuat seseorang menjadi saksi dan pelindung. “Sementara itu, Allah menciptakan wanita dengan penipuan dan kecantikan untuk dilindungi dan dilindungi,” tambah.
Dia menambahkan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh baju besi terhadap Cut Intan. Bahkan jika seorang wanita membuat kesalahan, seorang pria tidak boleh menghukumnya atau merugikannya secara fisik.
“Jadi, jika seorang pria menyalahgunakan seorang wanita dan melecehkannya dengan cara yang salah, itu berarti mereka memiliki masalah. “Bahkan jika seorang wanita melakukan kesalahan, suaminya segera memukulnya (memukul, memukul, menendang) sampai akhir seorang pria,” katanya.
Dalam Islam, jika seorang wanita membuat kesalahan, seorang pria harus memberikan nasihat atau memisahkan tempat tidur sementara untuk memperbaiki masalah, jangan gunakan kekerasan.
“Dalam Islam, jika seorang wanita membuat kesalahan, seorang wanita harus disarankan atau dipisahkan dari tempat tidur sebelumnya sebagai hukuman (bertujuan untuk menyeka pikiran wanita), mengatakan.
Ustadz Abu Salma menjelaskan bahwa akting kekerasan menunjukkan bahwa seseorang belum memenuhi pekerjaannya sebagai pemimpin keluarga dan pelindung keluarga.
“Jika kita melihat peristiwa pelecehan di rumah di mana pria memukul wanita berbisik, sebenarnya keputusannya salah atau salah.” keluarga kecil, “tambah.