Jakarta, ditphat.net – Berdasarkan statistik PPATK, sekitar 440.000 pelajar di bawah usia 20 tahun terpapar perjudian. Menyikapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Teknologi (Menkomdigi) RI, Meutya Hafid mendatangi SMAN 92 Jakarta untuk memberikan edukasi.
“Ini menjadi permasalahan saudara-saudara semua. Informasi itu bisa terungkap setiap kali produk diperiksa,” kata Meutya pada Selasa, 12 November 2024.
Menteri Meutya mengatakan, mahasiswa harus bisa melindungi dirinya secara online. Apalagi dengan paparan hal-hal buruk seperti perjudian.
“Internet menjadikan kita budak. Cara menghindari perjudian adalah dengan membatasi waktu kita menggunakan Internet,” lanjutnya.
Selain itu, Menteri Meutya menekankan pentingnya pencegahan perjudian online yang erat kaitannya dengan perundungan di sekolah. Menurutnya, bukan perjudian yang menyebabkan depresi, melainkan perasaan depresi yang membuat Anda lari untuk berjudi.
“Makanya saya tegaskan di sini saudara-saudara. Teman-teman, jangan di-bully. Kalau dia depresi dan tidak punya teman, pelariannya bisa judol,” jelasnya.
Dalam acara yang sama, Penjabat Gubernur (PJ) DKI Jakarta Teguh Setyabudi menjawab bahwa pemberian keterampilan teknologi merupakan langkah awal pemberantasan perjudian online dan kedepannya literasi dapat terus berlanjut.
“Kami memahami bahwa selain sisi positifnya, Internet juga memiliki sisi negatif, salah satunya adalah perjudian. Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di situ saja, namun dapat bertahan lebih lama”.
Teguh juga yakin Pemprov DKI dan Kementerian Kominfo bisa bersinergi dalam mengedukasi masyarakat agar tidak berjudi online.
“Kami di Pemprov DKI sendiri mempunyai program bernama SOLID (Digital Literacy Awareness) dan kami yakin kedepannya bisa bekerjasama agar masyarakat bisa belajar membaca,” ujarnya.
Pada forum perjudian, Oktora Irahadi, seorang aktivis literasi, menjelaskan pentingnya kerja sama pemerintah-masyarakat untuk mencegah perjudian secara efektif.
“Memberantas judo bukan hanya sekedar menutup situsnya. Komunikasi seperti itu merupakan salah satu cara untuk mencegahnya. Dalam waktu dekat, pemerintah tidak hanya menutup situsnya, tapi juga memberikan sanksi kepada masyarakat atas kejahatan judo,” ujarnya. menjelaskan.
Sahabat Literasi Digital Yosi Mokalu juga menambahkan, jangan sampai terkecoh dengan promosi judi yang mengklaim bisa menghasilkan uang secara instan.
Musuh kita semua adalah momen, salah satunya untung cepat. Kita harus memperhatikan hal-hal yang cepat. Pencegahan itu penting. Hati-hati jika ada yang memberi sesuatu di media sosial, lindungi hati, diri dan pikiranmu segera”.
Dalam workshop ini Yosi juga memberikan pelatihan kepada para pelajar agar lebih produktif dalam menghadapi dunia digital dan tidak terjerumus ke dalam perangkap perjudian.
Yosi pun memberikan tips cara mengaktifkan YouTube.
“Yang paling penting adalah kesinambungan, kalau sudah mencapai 1000 subscriber misalnya, akan mudah untuk re-engagement. : “Masalahnya adalah semakin banyak keterlibatan, semakin baik.”
Kemitraan Komdigi dengan Literasi merupakan upaya kementerian untuk menjangkau masyarakat, khususnya untuk berbagi pengalaman mengenai dampak perjudian.