
Jakarta, ditphat.net – telah menjadi hal yang penting dalam mendukung kemajuan perusahaan digitalisasi dalam industri asuransi.
Dengan menerapkan perubahan digital dalam klaim, manajemen kebijakan dan proses layanan pelanggan, perusahaan asuransi dapat meningkatkan kinerja operasional maksimum.
Karena perubahan digital, BRI Life mengklaim bahwa platform asuransi, seperti otomatisasi pendaftaran konsumen dan permintaan asuransi asuransi untuk meningkatkan layanan pelanggan, telah berhasil menawarkan berbagai inovasi.
Melalui aplikasi dan layanan digital, Bri Life membuat pengguna mudah mengakses informasi kebijakan, keluhan, dan membayar online dan mendapatkan perlindungan yang lebih efisien.
Selama periode digital pertumbuhan yang cepat, Bri Life terus selaras dengan orang tua dalam pengembangan platform untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan untuk memfasilitasi akses ke produk dan layanan asuransi.
Direktur Bri Life, Ers Herteno, berharap bahwa produk keselamatan mereka sesuai dengan kebutuhan perlindungan asuransi jiwa untuk setiap segmen klien.
“Kami terus mendorong penggunaan teknologi digital dalam produk asuransi pemasaran, kami terus mendorong produk asuransi yang lebih fleksibel dan mendorong proses yang baik untuk produk pemasaran di segmen menengah dan preferensial tergantung pada kebutuhan pasar,” katanya.
Mengenai pertumbuhan tahunan kesetaraan premium (Waters) berdasarkan catatan Asosiasi Asuransi Jiwa di Indonesia (Aagi), hingga Desember 2024, BRI Life mendaftarkan total Rp3,41 triliun dengan Rp3.07 Rp3.41 triliun.
Tahun lalu, sebagian besar bisnis juga terdaftar dalam bisnis Banasorn, yaitu 88 %, dengan tingkat pertumbuhan 18,4 % yoy pada RP3 triliun. “Keberhasilan ini telah didukung bekerja sama dengan strategi bisnis yang efektif dengan inovasi dalam mengembangkan mitra dan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,” kata IRS.