ditphat.net – Mahasiswa Universitas Pancasila (UP) menolak mengajar di kampus seperti yang ditolak mantan direktur ETH. Para siswa menilai pelatihan ETH tidak pantas karena mereka diduga melakukan pelecehan seksual di lingkungan sekolah.
Diketahui, ETH dilaporkan ke Metro Jaya karena melakukan pelecehan seksual terhadap dua staf sekolah perempuan. Insiden tersebut diduga terjadi di tempat kerja ETH saat dia menjabat sebagai perdana menteri.
“Banyak (penolakan), khususnya (mahasiswa) di Fakultas Hukum (FH). Karena beliau merupakan dosen di (ETH) FH. Mereka benar-benar menolak untuk melatih orang seperti dia. Saya tidak mau sama sekali, kata Senat KMUP, Windy, Rabu (28/2/2024).
Selama dua hari terakhir, mahasiswa UP melakukan aksi protes di depan gedung kedisiplinan. Mereka ingin ETH dibubarkan dan dipecat secara hina karena mencoreng nama baik sekolah dan yayasan. Siswa mengajukan empat lamaran, tetapi hanya dua yang diterima.
“Sebagai kelanjutan aksi nyata mahasiswa kemarin, kami melayangkan empat tuntutan dan hanya memberikan syarat pertama saja, yaitu membatalkan UP melalui siaran pers. “Ada yang belum datang, masih menunggu pihak yayasan menemui mahasiswa,” ujarnya.
Meskipun ETH telah ditangguhkan, para siswa belum puas. Mereka ingin ETH dikeluarkan karena penghinaan dan dikeluarkan dari kampus. Meski izin itu tak pernah diberikan, para pelajar mengaku masih khawatir.
“Mahasiswanya tidak mencukupi karena kami meminta mereka dikeluarkan dengan cara yang tidak terhormat. “Tapi pihak yayasan mengatakan dia pegawai pemerintah, jadi tidak bisa diputuskan pemecatan dengan tidak hormat,” ujarnya.
Mahasiswa menuntut tindakan tegas dari Yayasan untuk segera menarik ETH. Windy mengatakan baik pihak yayasan maupun tim PPKS akan merekomendasikan kepada Diktat agar ETH dilarang.
“Setahu saya, pihak yayasan atau Satgas PPKS bisa merekomendasikan pemberhentian surat yang ditulis ke Dikti,” ujarnya.
Ia pun menyayangkan Satgas UP PPKS yang belum merespons kasus tersebut.
“Satgas PPKS belum ada respon atau tindakan konkrit atas situasi ini,” tutupnya.