ditphat.net – Kabar mantan Menteri Kehutanan Dewan Kerja Sama, Muhammad Prakosa menerima pengangkatannya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia di era Jokowi sedang ramai dibicarakan dan menjadi berita populer khususnya di News dan Trending ditphat.net, Rabu November. 17 Agustus 2021.
Dalam pemberitaan tersebut, M. Prakosa, anggota DPR dari Partai PDIP, menjadi sorotan karena di masa Presiden SBY ia menolak ditunjuk menjadi wakil Italia karena alasan pribadi dan keluarga.
Kini beredar kabar Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang mengancam seluruh anggota Polri agar tidak melanggar hukum dan tidak dilindungi.
Kini berita ditphat.net populer lainnya adalah tentara Indonesia terluka setelah diserang oleh tiga pemuda di Jalan Cikutra, Bandung. Penganiayaan terjadi saat korban berusaha menghentikan penyerang yang berada di atas kap mobilnya saat lampu merah.
Dan yang tak kalah hebohnya adalah kabar terduga teroris yang ditangkap di Bekasi adalah anggota pusat MUI Fatra dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mulai mengusut tawaran gelaran Formula E di Jakarta.
Berikut rincian permasalahannya sebagai berikut:
1. Menolak sikap wakil SBY, M. Prakosa kini menerimanya pada masa Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini berencana melantik 12 nama Dewan Kerajaan Tanah Air yang akan menjadi Wakil Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP). Di antara 12 nama tersebut, ada nama mantan Menteri Kehutanan Kabinet Kerja Sama, Muhammad Prakosa.
Nama Prakosa menonjol karena kali ini ia menerima pengangkatannya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia. Padahal, pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prakosa menolak menjadi duta besar Italia.
Baca lebih lanjut di sini
2. Irjen Ferdy Sambo: Mengapa polisi nakal dilindungi?
Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mewanti-wanti seluruh anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) agar tidak melanggar hukum atau menyimpang dari tugasnya. Menurutnya, jika petugas Polri terbukti melanggar hukum, maka mereka akan dipecat tanpa ampun.
Bahkan, belakangan ini Polri tengah menjadi sorotan atas ulah anggotanya yang melakukan kejahatan hingga viral di media sosial. Meski demikian, Sambo tidak menampik adanya penurunan signifikan jumlah pelanggaran yang dilakukan anggota Polri, baik disiplin, etik, dan pidana, hampir 100 persen pada tahun 2021.
Baca lebih lanjut di sini
3. Berteriak “Saya Jangkrik”, 3 Pemuda di Bandung Pukuli Anggota TNI
Seorang anggota TNI terluka di bagian wajah usai diserang tiga pemuda di Jalan Cikutra, Desa Sukapada, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.
Penganiayaan terjadi saat korban berusaha menghentikan pelaku yang berada di atas kap mobilnya saat lampu merah. Kemudian ketiga pemuda itu memukuli prajurit tersebut sambil berteriak: “Saya tidak takut dengan aparat, saya dari Cicadas, mau apa?”
Baca lebih lanjut di sini
4. Terduga teroris yang ditangkap di Bekasi ternyata anggota fatwa MUI
Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris di kawasan Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa, 16 November 2021. Ternyata salah satu pelaku merupakan terduga anggota Fatwa Indonesia Pusat. Komisi. Majelis Ulama (MUI).
Penangkapan terduga teroris dilakukan terhadap saudara AZ, AO dan FAO, kata Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri. pada hari Selasa, 17 November 2021. .
Baca lebih lanjut di sini
5. KPK mengkaji biaya masuk Formula E di Jakarta terlalu mahal
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus merampungkan penyidikan kasus korupsi ajang balap Formula E. Badan Pemberantasan Korupsi kini tengah mendalami alasan mengapa bayaran penyelenggaraan Formula E di Jakarta bisa lebih mahal dibandingkan yang lain. negara. untuk mengeksplorasi berbagai aspek.
“Pihak-pihak yang kami duga mungkin mengetahui rencana pelaksanaannya, bagaimana pembiayaannya, dan bagaimana investasinya, itu yang akan kami undang untuk menjelaskannya,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di kantornya, Jl Kuningan Persada. Jakarta Selatan. , Rabu 17 November 2021.
Baca lebih lanjut di sini