Bali, ditphat.net – Seluruh pantai di Bali menjadi tujuan wisata wisatawan yang datang ke Bali. Setiap pantai juga memiliki ciri dan keindahan yang berbeda-beda, mulai dari matahari terbenam, terbitnya matahari, hingga kulinernya.
Seperti halnya pantai Kuta dan Sanur, kedua pantai ini mempunyai keindahan yang berbeda. Panorama Sunset yang menjadi favorit wisatawan dimiliki oleh Pantai Kuta dengan pasir putihnya.
Sedangkan Pantai Sanur mampu menarik wisatawan dengan keindahan matahari terbit atau terbenamnya. Mari kita lanjutkan menelusuri seluruh artikel di bawah ini.
Namun kedua pantai tersebut memiliki masakan tradisional pantai yang sama, yaitu lumpia pantai. Jajanan khas pantai Bali ini biasa dijajakan oleh pedagang lokal di sepanjang pantai. Baik di Kuta maupun Sanur.
Banyak juga pedagang yang menjual lumpia sambil duduk-duduk di pinggir pantai dengan kotak lumpia kaca dll.
Lumpia pantai adalah makanan seperti ote-ote atau bakwan sayur, tempe goreng, tahu goreng iris. Lumpia pantai disajikan dalam kertas Pincuk dan ditaburi kuah khas yang terbuat dari campuran tepung terigu dan gula merah, kacang tanah dan kacang tanah dengan bumbu khas.
Bagi pecinta lumpia pantai yang pedas, penjualnya menaburkan lumpia ini dengan cabai cincang. Jika kurang manis, pembeli juga bisa meminta sedikit kecap manis.
Pria paruh baya asal Kabupaten Klungkung, Dewa yang berjualan lumpia di Pantai Matahari Terbit Sanur sejak tahun 1998 ini, mengaku sarapan tradisional yang hanya tersedia di beberapa tempat di Bali ini sangat digemari wisatawan.
Legenda Lumpia Pak Dewa, serunya pelanggan datang dan membelinya. Dewa mengatakan tak hanya wisatawan lokal, termasuk lumpia buatannya pun kerap disaksikan wisatawan mancanegara.
Banyak bule yang suka. Awalnya cuma coba-coba lalu beli. Ada enam orang. Komentarnya bagus sampai tambah lagi, kata Deva di Pantai Matahari Terbit Sanur, Jumat 6 September 2024 malam.
Menurutnya, banyak wisatawan mancanegara seperti China, Singapura, Jepang, dan Eropa yang menyukai pantai lumpai ini. Bahkan, wisatawan asal Singapura bahkan memesan lumpia miliknya sebagai oleh-oleh saat kembali ke negaranya.
Berjualan dari pagi hingga malam, pria paruh baya ini mengaku mendapat omzet Rp 200.000 per hari.
Lumpia Pak Dewa yang legendaris merupakan jajanan pantai yang sangat populer di kalangan pelanggan Matahari Terbit Beach. Ditambah lagi, membuat bumbu lumpia sendiri dapat memberikan rasa yang disukai pelanggan.