
Jakarta, obat-obatan palsu yang melingkari ditphat.net, adalah salah satu tantangan serius yang dihadapi penduduk Indonesia. Masalah ini meningkat dengan kemajuan teknologi yang memfasilitasi akses ke informasi di internet. Meskipun teknologi memudahkan pasien untuk menemukan obat -obatan atau informasi kesehatan, banyak yang tidak dapat membedakan antara perangkap tetapi bukan sumber.
Menurut CEO Apotek Alpro Indonesia, Apt. Lee Yin Chen, fenomena ini berisiko besar kesehatan masyarakat. “Saat ini, ketika seorang pasien merasa sakit, banyak orang segera mencari obat melalui situs web tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker. Sebenarnya, obat -obatan yang mereka tidak perlu membeli asli atau sesuai dengan kebutuhan medis mereka,” katanya kepada Prime Pharmacy Alpro Launch, 6 Desember, Desember, Desember
Kemajuan teknologi memiliki efek ganda. Di satu sisi, pasien bisa mendapatkan informasi kesehatan lebih mudah. Tetapi di sisi lain, informasi yang sering mereka dapatkan tidak dikonfirmasi. “Pasien bisa mendapatkan lebih mudah dari internet, tetapi mereka tidak dapat mengetahui apakah informasinya baik atau buruk,” tambah Lee Yin Chen.
Dia menekankan bahwa di tengah suplemen obat pemalsuan, peran apoteker menjadi semakin penting. Apoteker tidak hanya menyediakan obat resep, tetapi juga memastikan bahwa obat yang diberikan aman, asli dan sesuai dengan kondisi pasien.
Namun, ia menekankan pentingnya peran apoteker untuk mendukung masyarakat dalam memahami penggunaan obat yang tepat. Pendidikan ini adalah kunci untuk meningkatkan kesadaran publik tentang risiko obat -obatan palsu.
“Kami berharap publik akan lebih sadar bagaimana kami tahu obat -obatan palsu dan hal -hal yang dapat kami hindari sehingga kami dapat pengobatan,” kata Lee Yin Chen.
Lee Yin Chen telah menunjukkan bahwa terlepas dari kenyataan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas distribusi obat -obatan palsu, orang harus tetap waspada. “Meskipun kami telah melakukan segala upaya untuk menghindari atau memperhatikan obat -obatan yang dipalsukan, obat ini masih ada di pasaran. Itu sebabnya orang perlu tahu bagaimana mengetahui obat asli,” katanya.
Apoteker sangat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pasien menerima obat yang baik dan aman. Selain itu, mereka juga memberikan pendidikan publik tentang pentingnya memilih obat yang tepat.
Saat ini, Alpro Pharmacy melayani kepemimpinan Lee Yin Chen lebih dari 25.000 pasien sehari melalui lebih dari 200 toko yang didistribusikan melalui beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung dan Pecanbar. Kehadirannya di Indonesia bertujuan untuk memperkuat layanan farmasi profesional yang menyediakan komunitas asuransi untuk kualitas obat.
Langkah pembesaran ini bertujuan untuk menyediakan akses ke penduduk Indonesia dengan layanan kesehatan profesional. “Pandangan kami sederhana, tetapi penting. Menciptakan dunia yang kuat dan kuat. Ini adalah visi kami sejak pertama kali didirikan di Malaysia pada tahun 2002 sejauh ini di Indonesia,” kata Lee Yin Chen.
Di acara promosi ini, Alpro juga mengumumkan tujuannya yang sangat baik untuk tahun 2025 dan melayani lebih dari 50.000 pelanggan per hari. Tujuan ini sejalan dengan visi Alpro untuk membuat layanan farmasi yang dapat diakses dan dapat diakses untuk komunitas yang lebih luas.